Monday, May 4, 2015

Inilah Air Terjuan Darah Di Antartika


Air terjun biasanya merupakan aliran air segar yang berwarna bening. Tapi di Antartika, air terjun Dry Valleys yang ada malah mengalirkan air berwarna merah layaknya darah. Teka-teki mengenai penyebabnya pun baru berhasil diungkap para ilmuan baru-baru ini.

Dry Valleys merupakan salah satu lembah kering yang paling ekstrim di dunia. Tapi penelitian terbaru menunjukkan bahwa wilayah ini sebenarnya dipenuhi air asin yang dapat menghubungkan danau-danau di sekitarnya menjadi jaringan besar yang dihuni mikroba ekstrim.

Air terjun yang berwarna merah itu ternyata merupakan air garam yang tercampur dengan zat besi dari batuan di dasar Antartika. Bakteri yang hidup perlahan menghancurkan batuan besi dan melepaskannya ke air garam. Campuran air garam dan besi menciptakan warna karat yang berbeda ketika bercampur dengan oksigen saat mengalir di permukaan.
Quote:
"Kami menemukan penyebab air terjun darah. Air asin yang ada di dasar lebih luas daripada yang diperkirakan sebelumnya. Mereka muncul terpisah di tanah. Itu berarti ada potensi ekosistem di bawah permukaan yang lebih luas," terang Jill Mikucki dari University of Tennessee seperti dikutip dari washingtonpost.com, Jumat (1/5).
Selama studi, peneliti menggunakan sensor dalam helikopter untuk mendeteksi air garam yang mengalir di bawah permukaan. Tim peneliti menemukan air yang membentang sejauh 12 km serta lapisan air asin di bawahnya sedalam 5 km.

Mengapa Kucing Selalu Mengubur Kotorannya Sendiri



Mungkin kadang kita menilai bahwa kucing yang kita pelihara pintar ketika ia mengubur kotoran yang baru saja ia keluarkan. Tapi ternyata, ada alasan kucing selalu mengubur kotorannya sendiri dan ini tidak ada hubungan dengan kehigienisan mereka. Kalau kita mengeluarkan kotoran dan kemudian menyiramnya, hal itu ada hubungannya dengan kita yang merasa bahwa kotoran yang kita hasilkan merupakan sesuatu yang jorok dan harus segera dibuang, disembunyikan, atau dihanyutkan. Sayangnya kucing tidak memiliki alasan yang sama untuk mengubur kotorannya, lalu apakah alasannya? Kali ini, akan kita sama-sama bahas hal unik mengenai kucing yang satu ini.

Inilah Alasan Kucing Selalu Mengubur Kotorannya Sendiri

Ternyata Ini Alasan Kucing Selalu Mengubur Kotorannya Sendiri
Biasanya kita akan merasa bangga jika kucing peliharaan kita mampu mengubur kotoran kucing sendiri karena kita kira hal itu berarti kucing kita mengerti dengan konsep kebersihan. Ternyata tidak begitu, dan bukan kebersihanlah yang menjadi alasan utama kucing melakukan prosesi penguburan kotoran. Hal yang mendasari kegiatan normal dari kucing ini adalah rasa takut, dan bukan kebersihan diri seperti yang selama ini kita pikirkan. Kucing tersebut takut dan segan kepada kita yang bertugas sebagai pemiliknya.

Tujuan kucing mengubur kotorannya tidak lain dan tidak bukan adalah untuk menutupi jejaknya dari musuh atau dari predator yang lebih besar. Hal ini dikarenakan dalam dunia perkucingan, kotoran juga berfungsi sebagai bendera atau penanda daerah kekuasaan seekor kucing. Jika seekor kucing merupakan kucing yang terhitung paling kuat, maka ia bebas
membiarkan kotorannya tercecer dimana-mana, tapi jika ia terhitung kucing lemah, maka ia harus dan wajib melakukan prosesi penguburan terhadap kotorannya sendiri demi menghormati yang lebih kuat atau pemilik daerah tersebut.


Alasan kucing selalu mengubur kotorannya sendiri ini nampaknya sudah melekat pada psikis mereka, dan sudah menjadi seperti sebuah refleks ketika mereka mengeluarkan kotoran. Jika mereka merasa bahwa di sebuah rumah atau sebuah daerah ada predator atau kucing yang jauh lebih hebat, maka mereka akan secara otomatis menguburkan kotoran mereka sendiri dan menimbunnya dengan pasir agar predator yang lebih hebat tadi tidak merasa tersindir dan malah nantinya menyerang si kucing. Nah, hal ini terbawa ketika kita mengurus seekor kucing, dimana kucing tersebut akan merasa respek atau takut terhadap kita yang merupakan seekor predator yang lebih kuat, sehingga ia merasa berbahaya jika kita sampai merasa tersinggung melihat kotoran yang ia letakkan sembarang sebagai penanda. Daripada dia melihat kita marah, ia akan lebih senang menutupi kotorannya dengan pasir.

Yang harus kita khawatirkan justru ketika hal yang sebaliknya terjadi, dan kucing piaraan kita tidak melakukan prosesi mengubur kotoran kucing sendiri. Hal ini bukan berarti ia nakal dengan tidak mau membersihkannya, tapi ia merasa bahwa ia tidak perlu membersihkan kotoran itu. Ia menganggap bahwa kita payah, dan bahwa ia merupakan seekor pemangsa yang jauh lebih hebat dibandingkan kita. Ketika hal ini terjadi, kita harus menunjukkan pada si kucing bahwa kita lah yang berkuasa di rumah, bahwa sang kucing tidak akan mau membuat kita marah karena akan berdampak buruk pada kehidupannya. Jika kita berhasil menakutinya, maka ia akan mencoba menutup kotorannya sendiri.

Evolusi. Mungkin satu kata itu yang bisa menggambarkan seluruh kejadian ini mulai dari insting hingga berubah menjadi kebiasaan. Hal inilah yang menjadi alasan kucing selalu mengubur kotorannya sendiri.

Inilah foto pertama di Dunia yang terabaikan


Foto merupakan gambar yang dihasilkan dari media cahaya yang disebut kamera. Foto saat ini sudah menjadi benda yang sangat umum bagi masyarakat. Keberadaan foto menjadi sesuatu yang tidak asing lagi.

Foto memiliki arti penting untuk mendokumentasikan suatu kejadian atau peristiwa. Lebih dari itu, masyarakat modern saat ini bahkan menjadikan kegiatan berfoto sebagai suatu hobi. Tapi, tahukah kamu seperti apa foto pertama di dunia?

Window Di Le Gras adalah foto pertama yang ada di dunia. Foto ini diambil oleh seorang penemu fotografi berkebangsaan Prancis, Nicephore Niepce. Foto karya Nicephore diambil menggunakan kamera Obcura yang difokuskan pada delapan buah piring timah yang memiliki lapisan aspal Yudea.

Aspal sendiri memiliki sifat akan mengeras saat terkena sinar matahari dan beberapa bagian yang tidak kena cahaya matahari akan tetap berbentuk cair. Piring timah disinari matahari selama delapan jam.

Kemudian sinar matahari terpantul pada piringan yang mengakibatkan kedua gambar rumah yang menjadi obyek mendapatkan sinar pantulan. Proses penciptaan gambar dengan sinar matahari itu kemudian disebut dengan heliography.

Selama lebih dari lima dekade, karya Nicephore ini hampir terlupakan sampai pada tahun 1963 Harry Ransom membeli karya tersebut untuk koleksi di University of Texas di Austin.

Para peneliti menyakini bahwa aspal Yudea merupakan cara menemukan lapisan peka cahaya yang pertama. Kini karya Nicephore dinobatkan karya fotografi pertama dan Nicephore juga menjadi penemu teknik fotografi pertama. Bahkan foto itu telah dipamerkan di Museum Engelhorn Reeis di Mannheim, Jerman.
 
Copyright 2010 Info Dunia. All rights reserved.
Themes by Ex Templates Blogger Templates l Home Recordings l Studio Rekaman