Wednesday, March 12, 2014

Muslim Uighur Berada di Balik Hilangnya Malaysia Airlines MH370?



REPUBLIKA.CO.ID, PETALING JAYA -- Media di Malaysia dan Cina mengungkapkan dua teori di balik hilangnya pesawat Malaysia Airlines MH370. Salah satunya, menyebut-nyebut kemungkinan adanya serangan teroris yang mengaitkan kaum minoritas Muslim Uighur di Cina.

Seorang blogger di Cina mengungkapkan, sekelompok Muslim minoritas Uighur yang dideportasi dari Malaysia  dianggap bertanggung jawab atas hilangnya pesawat berpenumpang 239 orang ini.

Pada 2011 dan 2012, sejumlah Muslim Uighur dideportasi dari Malaysia karena kedapatan menggunakan paspor palsu. Klaim ini muncul dua pekan setelah pembunuh berpisau yang diduga dari Uighur melakukan aksinya di stasiun kereta Kunming, Cina, menewaskan 29 orang.

Seorang pejabat Malaysia menyatakan tidak mengenyampingkan kemungkinan keterlibatan kaum Uighur. "Ini tidak kita abaikan. Kita memang mengembalikan orang-orang ini yang berpaspor palsu, jadi memang masih terlalu dini untuk mengatakan hal ini ada kaitannya," kata pejabat yang tidak bersedia disebut identitasnya itu kepada The Star, Senin (10/3).

Teori kedua, pesawat tersebut mengalami kecelakaan akibat kesalahan teknis ataupun human error. Media Malaysia menyebut, bisa saja ada persoalan bahan bakar yang bocor atau kesalahan teknis lainnya yang menyebabkan pesawat menghilang.

Namun, kebanyakan media di Malaysia mengaitkan hilangnya MAS MH370 ini dengan aksi pembajakan dan pengeboman. Kata mereka, pesawat bisa meledak di ketinggian 35 ribu kaki, yang berdampak pada sulitnya mendapatkan reruntuhan sisa pesawat. Teori ini diperkuat setelah ditemukannya dua penumpang menggunakan paspor palsu. 

Apakah Pilot Malaysia Airlines Bunuh Diri?



KOMPAS.COM — Pihak berwenang sedang menyelidiki kemungkinan pilot pesawat Malaysia Airlines bernomor penerbangan MH370 yang hilang telah melakukan aksi bunuh diri. Direktur CIA (Central Intelligence Agency), John Brennan, mengatakan hal itu di Washington, AS.

"Saya pikir Anda tidak dapat mengabaikan teori apa pun," kata Brennan ketika ditanya apakah mungkin pilot sengaja menjatuhkan pesawat Boeing 777ER 200 itu.

Brennan berbicara setelah polisi Malaysia mengatakan, mereka tengah memeriksa profil psikologis semua orang di pesawat yang hilang pada Sabtu (8/3/2014) lalu dengan 239 orang di dalamnya setelah lepas landas dari Kuala Lumpur dalam perjalanan ke Beijing.

Teori itu dapat memberikan penjelasan tentang bagaimana pesawat itu "menghilang" dari radar sipil yang melacak pergerakannya karena pilot bisa dengan mudah mematikan transponder sesaat sebelum pesawat itu hilang. 

Brennan juga mengatakan, terorisme tidak dapat dikesampingkan dalam kasus hilangnya pesawat tersebut. "Mungkinkah hal itu karena semacam peristiwa bencana? Pada saat ini, saya tidak berpikir orang-orang harus mengesampingkan setiap jenis penyelidikan. Saya berpikir ada banyak spekulasi saat ini, beberapa orang mengklaim tanggung jawab tetapi hal itu tidak dapat dikonfirmasi sama sekali," katanya.

Dia mengatakan, ada sejumlah pertanyaan yang belum terjawab, termasuk mengapa transponder pesawat itu berhenti memancarkan sinyal dan apa peran para penumpang yang membawa paspor curian. "Ada sejumlah anomali yang sangat ingin diketahui tentang semua ini. Apakah pesawat itu berbalik arah? Apakah orang-orang dengan paspor curian itu terlibat?"

Dia menambahkan, "Bagaimana dengan transponder itu? Mengapa hal itu semacam menghilang dari radar?"

Mantan penasihat kontra-terorisme untuk Presiden Barack Obama itu mengatakan ada "beberapa klaim yang menyatakan bertanggung jawab" atas jet yang hilang itu. Namun, hal itu belum dapat dikonfirmasi atau dipertegas.

Ketika ditanya apakah ia dapat mengesampingkan kaitan dengan teroris dalam peristiwa itu? Brennan mengatakan, "Tidak, saya tidak akan mengesampingkan hal itu."

Dia mengatakan, ada banyak pertanyaan yang belum terjawab tentang penerbangan Malaysia Airlines itu. Dia berkata, "Kami memantau hal itu dengan saksama. Jelas bahwa hal ini masih misteri."

Dia menambahkan, "Saya berpikir, pada saat ini, kita sekali lagi harus bersabar dan menunggu pihak berwenang untuk menyelidiki. Ada banyak pertanyaan. Siapa yang memiliki kemampuan untuk mematikan transponder?"

Komentar Brennan itu disampaikan di sebuah acara di Washington yang diselenggarakan Council on Foreign Relations, sebuah lembaga think tank.

Sebelumnya, sejumlah keluarga para penumpang pesawat itu mengklaim bahwa mereka masih bisa menelepon ponsel orang-orang tercinta mereka yang ada di pesawat itu. Menurut harianWashington Post, sejumlah keluarga dari 239 orang di dalam pesawat Boeing 777 itu mengatakan bahwa mereka masih dapat mendengar nada dering. Yang lain mengatakan, mereka dapat melihat anggota keluarga mereka yang ada di pesawat itu masihonline di sebuah jejaring sosial China yang disebut QQ.

Seorang pria mengatakan bahwa akun QQ saudaranya iparnya menunjukkan dia masih online, tetapi menjadi putus asa saat mereka menunggu datangnya kabar, pesan yang dikirim tidak dijawab, dan telepon tidak diangkat.

Perkembangan baru yang menakutkan itu muncul saat pihak berwenang Malaysia mengatakan, mereka telah mengidentifikasi salah satu dari dua orang yang menggunakan paspor Eropa curian yang berada di pesawat itu. Orang yang telah diidentifikasi sebagai pemuda asal Iran itu dianggap bukan teroris, tetapi sedang berupaya untuk beremigrasi ke Eropa.

Menteri Malaysia Janji Tak Akan Menyerah Cari Pesawat Malaysia Airlines yang Hilang




SINGAPURA, KOMPAS.com - Pelaksana tugas (plt) Menteri Transportasi Malaysia Hishammuddin Hussein menyampaikan bahwa Malaysia tidak akan menyerah mencari pesawat Malaysian Airlines MH 370 yang raib hingga saat ini. 

"Kita tidak boleh kehilangan harapan" tutur Hishamuddin kepada wartawan seperti dilansir AFP Rabu (12/3/2014) petang. Dia menyampaikan fokus utama pencarian tetaplah untuk sesegera mungkin menemukan pesawat tersebut. 

Fokus sat ini diprioritaskan ke Laut China Selatan dan kawasan Selat Malaka. Dia juga menekankan otoritas Malaysia tidak akan berspekulasi mengenai skenario apapun sampai pesawat dan kotak hitamnya berhasil ditemukan. 

Sementara itu, Perdana Menteri Malaysia Najib Razak melalui akun Twitter menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh negara yang ikut membantu mencari MH 370. "Ini merupakan operasi internasional berskala sangat besar, dan saya sangat berterima kasih dan bersyukur ada banyak negara yang bersedia membantu."

Pejabat China dan Malaysia bertemu di Ibu Kota China, Beijing, Rabu (12/3/2014), membahas pesawat Malaysia Airlines dengan nomor Penerbangan MH 370 yang hilang sejak Sabtu (8/3/2014).


Menurut pernyataan tertulis dari Kementerian Luar Negeri China, Wakil Menteri Luar Negeri China Xie Hansheng, Wakil Dikretur Penerbangan Sipil China Xia Xinhua, Wakil Wali Kota Beijing Zhang Yankun menghadiri pertemuan dengan Utusan Khusus Perdana Menteri Malaysia untuk China Ong Ka Ting, Duta Besar Malaysia untuk China Iskandar Sarudin, serta utusan dari Departemen Penerbangan Sipil Malaysia dan Malaysia Airlines.

Para pejabat China menyampaikan penghargaan mereka atas upaya pencarian dan pertolongan Malaysia sejak pesawat penumpang tersebut kehilangan kontak dengan menara pengawas lalu lintas udara di Kuala Lumpur pada Sabtu. 

Para pejabat China meminta Pemerintah Malaysia dan Malaysia Airlines menyiarkan informasi sah dengan cara tepat waktu, memperbarui kemajuan terkini dalam pekerjaan mereka, menanggapi keraguan dan seruan dari keluarga penumpang, serta memberi penyuluhan kepada keluarga penumpang dan masyarakat.

China berjanji akan secara aktif bekerja sama dan membantu upaya Malaysia, kata para pejabat China, sebagaimana dilaporkan Xinhua. Sementara para pejabat Malaysia menyatakan mereka akan meningkatkan koordinasi dan mempercepat upaya pencarian. 

Pencarian internasional atas pesawat yang hilang tersebut memasuki hari kelima pada Rabu. Operasi pencarian telah diperluas ke daratan. Namun keberadaan pesawat itu belum juga diketahui. Kabar terakhir, otoritas China mengumumkan citra satelit dari tiga puing besar yang diduga merupakan pesawat tersebut, Rabu.

China Tampilkan Citra Satelit Diduga Puing Pesawat Malaysia Airlines



BEIJING, KOMPAS.com — Kantor berita Xinhua, Rabu (12/3/2014), melaporkan situs web Pemerintah China menampilkan gambar temuan puing yang diduga merupakan pesawat Malaysia Airlines yang hilang.

Laporan itu menunjukkan gambar tersebut merupakan citra satelit pada Minggu (9/3/2014). Di sana terlihat tiga obyek benda mengambang dengan ukuran yang berbeda. 

Koordinat lokasi dalam laporan itu menunjukkan laut lepas di antara ujung selatan Vietnam dan ujung timur Malaysia. 

Disebutkan pula, potongan terbesar dari obyek diduga puing pesawat itu memiliki ukuran terbesar antara 22 hingga 24 meter. 

Pesawat Malaysia Airlines dengan kode penerbangan MH370 hilang setelah beberapa saat lepas landas dari Kuala Lumpur, Malaysia, Sabtu (8/3/2014) dini hari. Seharusnya pesawat ini mendarat di Beijing, China, pada Sabtu pagi.


Dikutip dari laman CNN, Lembaga Sains, Teknologi, dan Industri untuk Pertahanan Nasional China mengumumkan temuan tiga puing besar berikut ukurannya, yang diduga adalah pesawat Malaysia Airlines yang hilang itu.

Menurut pengumuman itu, puing pertama diperkirakan berukuran 13 hingga 18 meter, puing kedua berukuran 14 hingga 19 meter, dan puing ketiga berukuran 22 hingga 24 meter. Sebagai gambaran, lebar sayap pesawat Boeing 777-200ER yang merupakan tipe pesawat yang hilang itu, mencapai 61 meter, dengan panjang keseluruhan pesawat sekitar 64 meter.

Lembaga tersebut memberikan koordinat temuan puing adalah 105,63 Bujur Timur dan 6,7 Lintang Utara. Lokasinya berada di perairan di timur laut Malaysia dan di selatan Vietnam, mendekati Laut China Selatan di Teluk Thailand. 

"Good Night", Kata-kata Terakhir Malaysia Airlines MH370


BEIJING, KOMPAS.COM — Transmisi radio terakhir dari kokpit pesawat Malaysia Airlines MH370 yang hilang adalah "Alright, good night".

Demikian dikemukakan Duta Besar Malaysia untuk Beijing, Iskandar Sarudin, dalam pertemuan dengan keluarga para penumpang asal China, Rabu (12/3/2014). Iskandar berbicara kepada keluarga dan teman-teman para penumpang di sebuah hotel di Beijing. Sebanyak 153 orang dari total 239 orang di dalam pesawat itu adalah warga China.

Pesawat yang sedang terbang dari Kuala Lumpur menuju Beijing itu hilang dari layar radar pada Sabtu dini hari tanpa membuat panggilan darurat, dan sejauh ini tidak ada reruntuhannya yang telah ditemukan, meski sudah ada pencarian luas yang melibatkan setidaknya 10 negara.

Kata-kata "alright, good night" dari salah seorang pilot itu diucapkan saat pesawat beralih dari wilayah udara Malaysia ke Vietnam, lapor harian Straits Times Singapura yang mengutip keterangan duta besar itu. 

Saat kebingungan kian dalam terkait wilayah pencarian dan apakah radar militer Malaysia melacak pesawat itu, Iskandar mengatakan, "sekarang bukan waktunya" untuk mengungkapkan informasi apa yang militer sediakan bagi otoritas sipil.

Duta besar itu juga membela para kru pesawat, setelah sebuah televisi Australia melaporkan bahwa kopilot Fariq Abdul Hamid (27 tahun) telah melanggar aturan maskapai penerbangan pada 2011 dengan mengajak dua perempuan muda Afrika Selatan berada di kokpit selama penerbangan dari Phuket, Thailand ke Kuala Lumpur, Malaysia.

Sejumlah keluarga penumpang mengatakan kepada kantor beritaAFP bahwa acara itu berlangsung "tertib". Pertemuan tersebut berbeda dengan pertemuan bersama para pejabat China hari Senin, saat sejumlah laporan mengatakan bahwa para anggota keluarga melontarkan kekesalan terhadap perwakilan pemerintah. Beberapa orang menyerang tanggapan Beijing saat krisis itu memasuki hari kelima.

"Saya pikir Pemerintah China harus lebih aktif dalam hal ini," kata seorang pria bermarga Zhang, yang putrinya berada di pesawat itu. 

Komentar-komentar di mikroblog China yang populer, yaitu Weibo, juga kritis.

Tujuh kapal China sedang ambil bagian dalam pencarian. Kapal kedelapan tiba pada Rabu, kata kantor berita resmi Xinhua.

Namun, pengguna web mengecam foto Xinhua yang menunjukkan kepala pusat pencarian dan penyelamatan maritim China tengah duduk di meja dan berbicara di telepon.

"Zaman apa ini, sehingga mereka masih mengambil foto-foto macam ini? Apakah itu untuk membuktikan bahwa para pemimpin sibuk?" tanya salah seorang pengguna.

"Saya tidak punya perasaan lain kecuali jijik," tulis yang lain.

Sejumlah pengguna lain menyatakan frustrasi dengan upaya pencarian. "Sudah hampir 96 jam sejak MH370 kehilangan kontak, dan 10 negara telah bergabung dalam upaya pencarian dan penyelamatan, tetapi mereka masih belum menemukan jejak pesawat yang hilang itu," tulis seorang pengguna. 

"Pencarian berlanjut, tetapi jika mereka akhirnya tidak menemukan petunjuk, kejadian macam apakah ini?"

Keluarga ini menjadi korban Malaysia Arlines


Rencana pasangan suami istri (pasutri) Sugianto Lo dan Vinny Chynthya menyaksikan kebesaran dan kejayaan kekaisaran China kandas setelah pesawat Malaysia Airlines (MAS) yang mereka tumpangi hilang kontak.

Menurut teman dekat Sugianto Lo, Jhonny Taslim (63), pasutri itu berangkat ke Beijing, China untuk berwisata melihat tembok besar China dan mengunjungi Kota Terlarang (Forbidden City).

"Ini pertama kali mereka ke Beijing. Rencananya akan seminggu berlibur di Beijing," kata Jhonny, Senin (10/3/2014).

Jhonny menuturkan, Sugianto merupakan seorang pengusaha bidang instalasi listrik. Korban diketahui juga memiliki kebun sawit di Dumai, Riau. 

“Mereka memiliki tiga anak dari pernikahan mereka, dua laki-laki dan satu perempuan. Yang paling besar masih SMA, usianya sekira 16 tahunlah,” imbuhnya. 

Keluarga sendiri baru mengetahui peristiwa tersebut dari berita di televisi. Setelah itu pihak maskapai menghubungi dan memberangkatkan perwakilan keluarga ke Kuala Lumpur. “Ada keluarga yang ke Malaysia, adik Sugianto dan abangnya Vinny. Sekarang mereka sudah di Kuala Lumpur untuk menunggu perkembangan terbaru,” bebernya. 

Dalam manifes dan paspor yang dikeluarkan MAS, pasutri ini beralamat di Jalan Diamond Perumahan Kota Baru, Titi Papan, Medan. Namun, rumah tersebut tidak lagi menjadi rumah tinggal keluarga ini dan hanya dijadikan gudang.

Satpam perumahan tersebut, Wawan, membenarkan bahwa ruko tersebut milik Sugianto Lo, namun hanya dijadikan sebagai tempat usahanya yang menyediakan jasa pemasangan instalasi listrik dan alat penangkal petir rumah.

“Rumahnya memang jarang ditempati, karena setahu saya jadi tempat gudang saja. Jarang saya lihat Pak Sugianto tinggal di situ,” ujarnya.


Perkembangan hilangnya pesawat Malaysia Airlines MH370


RABU 12 MARET 2014
UPDATE 9.20 WIB: Vietnam mengurangi area pencarian MH370. Wakil Menteri Perhubungan mengatakan, hari ini mereka akan mencari dengan beberapa pesawat, tapi menghentikan aktivitas pencarian lainnya, seperti dengan kapal. Berita lengkapnya ada di Reuters

UPDATE 8.45 WIB: Kepala angkatan udara Malaysia membantah laporan yang menyatakan bahwa radar militer melihat pesawat yang hilang berbalik dan terbang di atas Selat Malaka. Laporan itu pertama diberitakan oleh harian lokal berbahasa Melayu, seperti diberitakan The Malaysian Insider.

Sementara itu, kapal laut India ikut dalam pencarian menggunakan satelit Rukmini atau GSAT-7 untuk mencari petunjuk yang mengarah ke lokasi pesawat. Berikut laporannya.

UPDATE 6.18 WIB: Pesawat Boeing 777-200ER mengirimkan dua kumpulan data teknis ke maskapai sebelum hilang, menurut majalah New Scientist. Meski begitu, MAS belum mengumumkan apa yang mereka dapat dari data tersebut.

Warga Malaysia mulai merasa marah atas kesenjangan data penumpang, bagasi yang dimuat, dan informasi yang ditutup-tutupi tentang posisi terakhir pesawat.

SELASA 11 MARET 2014
UPDATE 17.29 WIB: Interpol sudah mengidentifikasi penumpang kedua yang menggunakan paspor curian untuk naik ke MH370. Delavar Syed Mohammad Reza juga warga negara Iran yang lahir pada 21 September 1984. 

Sekjen Interpol menekankan bahwa kedua identitas itu didapat dari paspor Iran yang mereka gunakan untuk masuk ke Malaysia pada 28 Februari. Mereka minta media dan publik untuk membantu mengonfirmasi apakah informasi itu benar. 

Dua paspor Iran tersebut tidak masuk ke daftar dokumen perjalanan yang hilang atau dicuri, sehingga tidak memunculkan kecurigaan. 

UPDATE 14.57 WIB: Dari konferensi pers Inspektur Jenderal Polisi Malaysia Khalid Abu Bakar, identitas penumpang yang berperjalanan menggunakan paspor Austria adalah Pouria Nour Mohammad Mehrdad, 19 dari Iran.  

Dia akan pergi ke Jerman, dan sudah ditunggu oleh ibunya di sana. Pouria sudah berencana untuk pindah ke Jerman. 

Ibunya menghubungi polisi Malaysia saat Pouria tidak datang. Si ibu tahu bahwa anaknya bepergian menggunakan paspor curian. Latar belakang Pouria tidak menunjukkan dia adalah 'anggota salah satu grup teroris'. Dia masuk ke Malaysia pada 20 Februari. 

Identitas penumpang kedua yang berperjalanan menggunakan paspor Italia curian masih belum diumumkan. 

Polisi kini tengah memeriksa empat kemungkinan: pembajakan, sabotase, problem psikologis di antara penumpang dan kru, serta masalah pribadi penumpang dan kru. 

Ketika ditanya apa yang dimaksud dengan masalah pribadi, Khalid mengatakan bahwa mungkin ada seseorang di pesawat yang membeli asuransi dengan nilai besar dan ingin agar keluarganya mendapat untung dari situ. Atau ada masalah utang. "Kami melihat berbagai macam kemungkinan."

Polisi akan merilis foto kedua penumpang berpaspor palsu itu hari ini.

UPDATE 10.45 WIB: Dua penumpang yang berperjalanan menggunakan paspor curian di pesawat Malaysia Airlines MH370 telah teridentifikasi sebagai warga negara Iran.

BBC Persia melaporkan kutipan dari teman salah satu penumpang itu yang menjamu mereka di Kuala Lumpur setelah tiba dari Tehran, sebelum mereka terbang ke Beijing. 

Si teman itu mengklaim bahwa kedua pria yang membeli paspor palsu berencana untuk pindah ke Eropa, kata laporan tersebut. 

Pasangan itu berperjalanan menggunakan paspor milik Christian Kozel, warga Austria berusia 30 tahun, dan Luigi Maraldi, warga Italia berusia 37 tahun. 

The Financial Times melaporkan bahwa tiket-tiket tersebut dibeli oleh seorang pria Iran di resor pantai Pattaya, Thailand. Dalam laporan tersebut, agen perjalanan Thai yang memesan tiket buat kedua pria tersebut dimintai tolong oleh seorang kenalan Iran.

Agen perjalanan Benjaporn Krutnait memesan tiket lewat kontak bisnis yang dia kenal dengan nama "Mr Ali". Pertama kalinya Mr Ali minta tolong untuk memesan tiket ke Eropa untuk dua pria tersebut adalah pada 1 Maret. 

Menurut Benjaporn, orang biasa memesan tiket lewat makelar yang kemudian akan mengambil komisi. Ali minta tiket termurah ke Eropa dan tidak meminta secara spesifik jalur Kuala Lumpur-Beijing. Kebiasaan ini berbeda dengan kebanyakan perilaku teroris pada umumnya. Laporan lengkapnya ada di The Malaysian Insider.

UPDATE 8.45 WIB: Sumber di pemerintahan AS dan Eropa yang dekat dengan penyelidikan mengatakan bahwa penyelidik kini skeptis dengan teori bahwa pesawat adalah target penyerangan. Laporan lengkapnya ada di Reuters

UPDATE 8.30 WIB:  Malaysia Airlines akan menyediakan Rp57,3 juta untuk bantuan keuangan awal bagi seluruh keluarga MH370. Baca di sini.

UPDATE 6.10 WIB: Pencarian MH370 meluas ke area 500 ribu mil laut persegi (1,7 juta km persegi), dari pantai Sumatra sampai Hong Kong, karena petunjuk awal tak membuktikan apa-apa. Satu hal yang pasti diketahui tim SAR, pesawat tak lagi di udara karena pasti sekarang sudahkehabisan bahan bakar.

Objek mengambang yang ditemukan di laut ternyata hanya gulungan kabel, bukan pelampung pengaman. Ini laporan lengkapnya.

Sedangkan tumpahan minyak ternyata bukan berasal dari bahan bakar pesawat MH370, tapi dari aktivitas bunker kapal. 

UPDATE 2.03 WIB: Kapal USS Kidd kini ikut dalam pencarian, kapal ini memiliki helikopter Seahawk yang bisa melakukan pencarian dan penyelamatan. Pesawat komersil dari Hong Kong dilaporkan melihat beberapa serpihan besar sekitar 60km tenggara Vung Tau, kota pantai di Vietnam.

Ada juga laporan yang menyebutkan pesawat terbang rendah pada pagi 8 Maret. Pejabat berwenang menolak untuk memberi konfirmasi. 

Malaysia kini mencari di Selat Malaka karena laporan bahwa MH370 sudah putar balik. Kapal selam Malaysia tidak digunakan dalam pencarian karena tidak bisa digunakan untuk pencarian dan penyelamatan. Setelah Vietnam, Cina, Singapura, Amerika Serikat, Indonesia, Thailand, Filipina, dan Australia, kini Selandia Baru ikut dalam pencarian. 

SENIN 10 MARET 2014
UPDATE 19.38 WIB: Dalam konferensi pers, pemerintah Malaysia mengatakan bahwa mereka menyelidiki kemungkinan dua penumpang mencurigakan adalah bagian dari sindikat pencurian paspor. 

Dirjen Departemen Penerbangan Sipil Azharuddin Abdul Rahman mengonfirmasi bahwa dua pria itu tidak terlihat seperti orang Asia. Ketika ditanya seperti apa, dia menjawab, "Anda tahu Balotelli? Mereka seperti Balotelli."

Dia juga menambahkan bahwa radius pencarian sudah diperluas sampai 100 mil laut dan dibagi dalam blok-blok. Satu kapal dan satu pesawat mencari satu blok. 

Azharuddin juga menanggapi laporan media dari Vietnam. 

"Vietnam melaporkan apapun yang mereka temukan ke media. Setiap kali kami mengetahui berita itu, kami menghubungi rekan kami di Vietnam, dan setiap kali pemerintah di sana membantah sudah menemukan apa yang mereka bilang sudah temukan ke media."

Semua bagasi di kabin dalam penerbangan sudah melalui pengawasan keamanan, dan sesuai dengan protokol keamanan. 

Sementara itu, Malaysia Airlines mengatakan bahwa keamanan pesawat sudah sesuai dengan aturan International Civil Aviation Organisation (ICAO). CEO MAS Ahmad Jauhari Yahya mengatakan kokpit pesawat tak bisa dibuka dari luar dan ada kamera menunjukkan siapa yang ada di luar pintu pesawat. 

UPDATE 14.04 WIB: Pilot veteran penerbangan militer dan komersil Malaysia mengatakan bahwa dengan radar dan transponder saja, penyelidik sebenarnya sudah bisa mengetahui apakah pesawat meledak di udara. 

UPDATE 13.25 WIB: Sebuah video mengilustrasikan bagaimana pesawat yang hilang mungkin 'hancur di udara', ini salah satu teori yang muncul setelah tak kunjung ditemukannya pesawat tersebut.


UPDATE 11.35 WIB: Laporan yang menyatakan bahwa objek yang ditemukan oleh pemerintah Vietnam, dan kemungkinan adalah pintu pesawat, tak diverifikasi oleh pejabat Vietnam, kata Departemen Penerbangan Sipil. Sampai sekarang tak ada reruntuhan pesawat yang ditemukan setelah 60 jam, hanya kayu dan sampah yang bukan berasal dari pesawat. Berikut laporan selengkapnya.


UPDATE 10.50 WIB: Tim pencari Vietnam mengatakan bahwa mereka tak bisa menemukan objek berbentuk persegi - yang awalnya dikira salah satu pintu MH370 - yang ditemukan Minggu sore. Berita lengkapnya ada di Associated Press.


UPDATE 9.40 WIB: Malaysia Airlines memberikan bantuan financial awal untuk semua keluarga penumpang, katanya lewat pernyataan. Keluarga penumpang akan datang ke Kuala Lumpur hari ini. Maskapai tersebut menanggung fasilitas perjalanan keluarga penumpang, akomodasi, makanan, serta dukungan finansial dan emosional. 

UPDATE 8.30 WIB: Pejabat berwenang mempertanyakan kenapa petugas imigrasi di KLIA tidak heran saat ada penumpang Italia dan Austria dengan muka Asia, kata Menteri Dalam Negeri Ahmad Zahid Hamidi. Berikut laporannya.

UPDATE 7.11 WIB: Klip video yang menampilkan seorang pria menelpon nomor ponsel abangnya ditampilkan oleh bulletin berita Beijing Television. Panggilan tersebut tersambung, tapi tak diangkat. Pria itu menelpon tiga kali. Berita itu dilaporkan oleh Malaysian Insider.

UPDATE 6.35 WIB: Malaysian Maritime Enforcement Agency (MMEA) mengirimkan sampel tumpahan oli yang ditemukan di Laut Cina Selatan, sekitar 100 mil laut dari Pantai Tok Bali, Kelantan, ke Departemen Kimiawi di Petaling Jaya. Hasil analisisnya baru akan diketahui Senin sore. 

Setidaknya ada 20 pegawai Freescale Semiconductor yang menjadi penummpang MH370. Mereka adalah orang-orang dengan 'pengalaman dan latar belakang teknis yang mendalam', kata Mitch Haws, wakil presiden, komunikasi global serta hubungan investor perusahaan tersebut. "Perusahaan kami merasa sangat kehilangan," katanya. Laporan tersebut muncul di Malaysian Insider.

UPDATE 3.46 WIB: Badan kecelakaan Prancis BEA menawarkan bantuan untuk menemukan pesawat MAS MH370. Ada kejadian serupa pada 2009 saat pesawat Air France nomor 447 dari Rio de Janeiro menuju Paris hilang saat badai. Berita selengkapnya.

UPDATE 2.11 WIB: Polisi Thailand menyelidiki 'sindikat paspor' di Phuket setelah muncul laporan bahwa pemesanan tiket dilakukan di Thailand menggunakan paspor Eropa curian. Tiket tersebut dijual seharga THB20.125 atau Rp7,1 juta. Laporan lengkapnya ada di AFP.

UPDATE 00.17 WIB: Interpol mengonfirmasi bahwa setidaknya dua paspor -- Austria dan Italia -- yang tercatat dalam dokumem perjalanan yang dicuri dan hilang (Stolen and Lost Travel Documents/SLTD) benar digunakan oleh penumpang dalam pesawat MAS MH370. Berikutpernyataan lengkap Interpol.

MINGGU,9 MARET

UPDATE 23.40 WIB: Pihak berwenang di Vietnam yakin bahwa serpihan mengambang yang mereka temukan adalah pintu dari MH370. Berikut laporan lengkapnya.

Media Vietnam mengutip pernyataan petugas SAR mengaku terkejut dengan minimnya informasi yang disediakan oleh pemerintah Malaysia. Menurut VN Express, Kepala Adiministrasi Udara Vietnam, Lai Xuan Thanh mengatakan mereka justru mendapat informasi dari media internasional, dan sedikit sekali dari Malaysia. 

UPDATE 22.07 WIB - Penyelidik kasus menghilangnya pesawat Malaysia Airlines dengan 239 penumpang kini tengah mempertimbangkan kemungkinan bahwa pesawat hancur di udara saat terbang. Pernyataan ini disampaikan secara eksklusif oleh seorang sumber senior kepada Reuters. 

Pesawat MH370 hilang setelah naik ke ketinggian 35 ribu kaki antara Kuala Lumpur dan Beijing pada Sabtu dini hari. Sampai sekarang, petugas penyelamatan belum menemukan reruntuhan atau serpihan pesawat di laut. 

"Kenyataannya, kami belum menemukan serpihan pesawat. Ini bisa menjadi indikasi bahwa pesawat mungkin hancur di ketinggian 35 ribu kaki," kata si sumber yang terlibat dalam proses investigasi di Malaysia. 

Jika pesawat meluncur secara utuh dari ketinggian itu dan patah saat bertubrukan dengan air, maka tim pencari bisa menemukan pola serpihan yang terkonsentrasi, kata si sumber. Ia meminta namanya dirahasiakan karena ia tak bisa berbicara kepada publik soal penyelidikan tersebut. 

Sumber ini berbicara sesaat sebelum pihak berwenang Vietnam mengatakan bahwa pesawat militer mereka menemukan objek mencurigakan di laut yang tampaknya merupakan serpihan pesawat tersebut. 

Ditanya tentang kemungkinan ledakan bom, sumber tersebut menyatakan belum ada bukti yang mengarah ke sana, dan pesawat mungkin rusak karena masalah pada mesin. 

Pemerintah Malaysia mengatakan bahwa kini mereka sedang fokus pada pencarian dan menolak berkomentar soal penyelidikan penyebab hilangnya pesawat. Berikut laporan selengkapnya dariReuters.


UPDATE 20.53 WIBYahoo Vietnam memberitakan bahwa pesawat pencari Vietnam menemukan dua objek yang diduga mirip serpihan pesawat. Petugas penyelamatan Vietnam mengumumkan temuan ini jam 20.00 waktu setempat. 

Serpihan yang ditemukan Angkatan Laut Vietnam tanpa tanda yang dapat diidentifikasi.
Kru pesawat DHC-6 melihat serpihan tersebut tapi tak menemukan tanda yang dapat dikenali. Kapal penyelamat Angkatan Laut Vietnam berada di sekitar lokasi, sekitar 80 km barat daya pulau kecil Tho Chu. 

UPDATE 19.35 WIB: Pemerintah Malaysia baru saja mengadakan konferensi pers. Beberapa poin utama dalam konferensi pers tersebut adalah perluasan radius pencarian, dari 20 mil laut menjadi 50 mil laut. 

Indonesia, bersama dengan Vietnam, Cina, Singapura, Amerika Serikat, Thailand, dan Filipina adalah negara-negara yang kini dilibatkan dalam upaya pencarian. Australia pun baru mengirimkan bantuan. 

Upaya pencarian lewat udara akan berlangsung mulai jam 7 pagi sampai 7 malam, namun pencarian di laut akan berlangsung nonstop. Malaysia kini juga mencari pesawat yang hilang di Selat Malaka karena laporan yang muncul bahwa MH370 berputar balik.

Transmitor lokasi darurat (emergency locator transmittor/ELT) pesawat tersebut tidak mengirimkan sinyal. Sejauh ini ada 34 pesawat dan 40 kapal yang digunakan untuk mencari MH370. 

Meski memberi sedikit kejelasan, namun pemerintah Malaysia juga tak menjawab beberapa pertanyaan penting dalam konferensi pers tersebut. Beberapa yang tak mereka jawab, apakah ada kegagalan pengamanan, dan siapa yang mengasuransikan Malaysia Airlines? Apa kemungkinan yang sedang dipertimbangkan? Apakah penumpang yang menggunakan paspor curian terlihat seperti orang Jerman atau Italia?

Sementara itu, Detik.com mengutip The Star Malaysia mengatakan bahwa Menteri Dalam Negeri Malaysia Datuk Seri Ahmad Zahid Hamidi sudah mengarahkan Departemen Imigrasi untuk mulai menyelidiki apakah ada kebocoran pengamanan sehingga penumpang dengan paspor palsu bisa naik ke pesawat.

"Kami juga akan menanyai personel yang bertugas di KLIA pada waktu penumpang masuk menuju pesawat. Kami ingin mencari tahu bagaimana penipu bisa melewati Imigrasi dan naik ke pesawat," tegas Zahid seperti dilansir The Star, Minggu (9/3/2014).

UPDATE 18.37 WIB: Amerika Serikat mengirimkan dua kapal laut dan sebuah pesawat yang dilengkapi dengan radar jarak jauh untuk mencari MH370. Berita lengkapnya ada di The Malaysian Insider

Setidaknya ada 40 kapal dan 22 pesawat yang digunakan untuk mencari tana-tanda keberadaan pesawat MH370 di kawasan Laut Cina Selatan. Di kawasan itulah pesawat diduga jatuh dalam perjalanan menuju Beijing dari Kuala Lumpur pada Jumat 23.41 WIB (Sabtu, 00.41 waktu Kuala Lumpur) 

Sementara itu, PM Najib Razak mengatakan bahwa pemerintah tengah memeriksa ulang semua protokol keamanan di Bandara Internasional Kuala Lumpur dan akan meningkatkan standar tersebut bila perlu. Berita lengkapnya di sini.

UPDATE 17.59 WIB: Media Vietnam melaporkan bahwa objek mencurigakan yang ditemukan bukanlah dari penerbangan MH370. Jacky Ly Thang, pejabat kerjasama pertahanan di Kedubes AS di Hanoi, mengatakan pada pusat SAR Vietnam bahwa tim SAR AS sudah menemukan benda -- yang awalnya dilihat oleh pesawat pencari Singapura -- tak berhubungan dengan pesawat yang hilang. 

UPDATE 17.22 WIB: Dalam 20 menit, perahu-perahu Vietnam diperkirakan akan mencapai lokasi 'objek mencurigakan yang mengambang', berwarna kuning, dan pertama dilihat oleh pesawat Singapura. Lokasinya 100km dari pulau kecil Tho Chi. 

UPDATE 16.40 WIB: Satu lagi hal misterius dalam penerbangan MH370, CNN melaporkan bahwa dua penumpang di pesawat MH370 menggunakan paspor curian membeli tiketnya bersama-sama. Tiket tersebut dibeli dari China Southern Airlines menggunakan baht Thailand dengan harga sama. Laporan lengkap dari The Malaysian Insider di sini.


UPDATE 16.32 WIB:
Setelah lebih dari 40 jam pesawat MH370 hilang, jejaknya masih belum ditemukan juga. Malaysia bahkan kini memperluas pencarian ke perairan di sebelah barat semenanjung Malaka alias di sekitar Selat Malaka dengan meminta bantuan Indonesia.
Namun hingga kini, upaya pencarian pesawat masih nihil hasilnya. "Kami menerjunkan pesawat dan kapal ke Laut Cina Selatan dan Selat Malaka untuk mencari. Tak ada jejak pesawat yang hilang itu," terang Hamid Mohamad Amin, Direktur Operasi di Lembaga Maritim Malaysia, seperti dikutip AFP.
UPDATE 16.26 WIB:
Adanya 4 warga negara AS (salah satunya masih bayi) membuat FBI ikut turun tangan menyelidiki kasus hilangnya MH370. Apa yang mereka lakukan di Malaysia? Baca di Jawa Pos.
UPDATE 16.06 WIB:
AFP yang mengutip kantor berita Cina, Xinhua, melaporkan bahwa ada satu lagi kasus 'penumpang palsu'. Seorang warga Cina tidak berada dalam pesawat, tapi namanya ada dalam manifes. Masih menurut Xinhua, pria penduduk Fujian itu tidak sedang pergi ke Malaysia. Nomor paspor yang tertera sama dan pria itu mengaku tidak pernah kehilangan paspor.
UPDATE 15.25 WIB:
Dua keluarga penumpang MH370 asal Indonesia sudah berada di Malaysia dan telah didampingi KBRI. Mereka adalah keluarga Firman Chandra Siregar dan keluarga pasangan suami istri Chynthyatio Vinny dan Lo Sugianto. Selengkapnya baca di Detik.com.
Firman sendiri terbang ke Beijing karena mendapat panggilan kerja di perusahaan minyak Schlumberger di Cina. Baca selengkapnya di Tempo.
UPDATE 15.19 WIB:
Dua penumpang MH370 yang memakai paspor Christian Kozel dan Luigi Maraldi (warga Austria dan Italia yang paspornya hilang tetapi namanya masuk dalam manifes penumpang) membeli tiketnya bersamaan di China Southern Airlines dengan tujuan Amsterdam.
(sumber: Malcolm Moore, reporter Daily Telegraph)

UPDATE 14.50 WIB:
Foto keluarga penumpang pesawat MH370 yang menangis di sebuah hotel di Putrajaya, Malaysia. Pesawat ini membawa 239 orang di dalamnya. (Foto oleh: Zulfadhli Zaki/Reuters)
UPDATE 14.47 WIB:
Inilah foto pencarian dari udara yang dilakukan oleh Angkatan Udara Vietnam: (foto oleh Reuters/Stringer)

UPDATE 13.45 WIB: 
Malaysia menyelidiki kemungkinan aksi terorisme di balik hilangnya Malaysia Airlines MH370. Indikasi ini muncul setelah diketahui ada 2 paspor curian yang dipakai penumpang pesawat nahas tersebut yang aslinya milik seorang warga Austria dan Italia.

"Pada saat bersamaan kami telah mengaktifkan intelijen kami dan tentu saja kami telah menyampaikan informasi ini kepada unit antiterorisme dari negara-negara terkait," demikian kata penjabat Menteri Transportasi Malaysia, Hishamuddin Hussein, seperti dikutip AFP.
UPDATE 13.25 WIB:
Masih dari AFP. Kapal-kapal Vietnam mencapai tempat di mana ditemukan 2 genangan minyak yang diduga jadi tempat jatuhnya MH370, tapi mereka tidak menemukan apapun.
UPDATE 13.20 WIB: Kepala Staf Angkatan Udara Malaysia, Jenderal Rodzali Daud, menyebut bahwa kemungkinan pesawat MH370 mencoba berputar balik. Demikian dikutip AFP.
"Ada kemungkinan kecil bahwa pesawat mencoba kembali, menyimpang dari rute seharusnya. Salah satu kemungkinannya adalah pesawat itu kembali ke Kuala Lumpur."
UPDATE 12.30 WIBDepartemen Penerbangan Sipil Malaysia mengklarifikasi pernyataan Menhan yang menyatakan bahwa ada 4 penumpang MH 370 yang menggunakan identitas curian. Yang sebenarnya, cuma ada 2 penumpang seperti dikabarkan di berita-berita sebelumnya.
Rekaman CCTV memperlihatkan pergerakan dua orang tersebut mulai dari saat cek in hingga masuk ke pesawat. Identitas mereka tetap dirahasiakan dan rekaman CCTV tersebut akan dipakai sebagai bahan investigasi.

UPDATE PUKUL 12 SIANG
Malaysia mulai menyelidiki kemungkinan keterkaitan aksi teror terkait hilangnya MH370. Seluruh daftar penumpang diteliti oleh badan intelijen dan badan antiteror, termasuk empat nama penumpang yang memalsukan identitas.  Pihak Malaysia juga sudah bertemu biro penyelidik federal AS (FBI) yang mengirim sejumlah petugas ke Malaysia.

Upaya pencarian dan penyelamatan diteruskan dengan bantuan tiga kapal selam Singapura. Menteri Pertahanan Malaysia Hishammuddin Hussein mengatakan MH370 mungkin saja berputar balik arah.

RI KIRIM LIMA KAPAL PERANG dan satu helikopter dari Komando Armada Indonesia Kawasan Barat TNI-AL untuk membantu pencarian di wilayah perairan Selat Malaka. Pencarian ini disokong data radar Tentera Udara Diraja Malaysia yang sempat menangkap gelombang satu wahana udara di ruang udara Penang, Semenanjung Malaka. Baca lengkapnya dari AntaraNews. 

UPDATE MINGGU 9/3 PAGI
Setelah 24 jam lebih berlalu, belum ada tanda-tanda yang meyakinkan tentang keberadaan pesawat Malaysia Airlines MH370 yang lenyap dari radar sejak Sabtu pagi. Malaysia Airlines pagi ini menyatakan akan mendirikan pusat komando di Kota Bharu atau Ho Chi Minh City segera setelah lokasi pesawat dipastikan.

DUA LAGI PENUMPANG BERIDENTITAS PALSU: Pihak otoritas belum mengonfirmasi identitas dua lagi penumpang Eropa, selain dua penumpang berpaspor palsu yang identitasnya sudah dirilis. Keempat penumpang beridentitas tak asli itu membeli tiket dari China Southern Airlines, partner Malaysia Airlines untuk rute Kuala Lumpur-Beijing. Dua identitas sebelumnya adalah Christian Kozel (Austria) dan Luigi Maraldi (Italia), yang pemilik aslinya ternyata masih hidup. Kedua paspor itu pernah dicuri di Thailand dan diyakini dipakai untuk menaiki penerbangan itu.

PENCARIAN SEMALAM TANPA HASIL: Vietnam sempat menemukan jejak minyak di Laut Cina Selatan pada Sabtu sore. Menurut Departemen Penerbangan Sipil Malaysia, pencarian sepanjang malam tak menemukan tanda-tanda keberadaan bangkai pesawat Boeing 777-200 itu. Pencarian diperluas ke arah Selat Malaka.

BISA JADI TERBURUK SEJAK 2001: Peristiwa hilangnya MH370, dengan 239 orang di dalam pesawat, bisa menjadi kecelakaan terburuk penerbangan selama lebih dari satu dekade terakhir. Pada November 2001, sebuah Airbus A300 American Airlines jatuh di Harbor, Queens, tak lama setelah lepas landas dari Bandara JFK, menewaskan 265 orang termasuk lima korban di lokasi jatuhnya pesawat.

DAFTAR PENUMPANG WNI: Nama tujuh penumpang berkebangsaan Indonesia di MH370 adalah Firman Siregar (25 tahun), Lo Sugianto (47), Indra Suria Tanurisam (57), Chynthya Tio Vinny (47) dan Willy Surijanto Wang (53), Ferry Indra Suadaya (42), dan Herry Indra Suadaya (35). Lihat:Daftar lengkap penumpang MH370.

----------
SABTU (8/3)
UPDATE 15.03Para kerabat penumpang pesawat Malaysia Airlines (MAS) MH370 diberitahu untuk membawa paspor karena mereka harus "pergi ke lokasi kecelakaan". Mereka harus tiba di Bandara Internasional Kuala Lumpur sebelum pukul 18.00 waktu setempat agar MAS dapat 'mengatur perjalanan".

Polisi Malaysia saat ini pun tengah mengawal kerabat yang berduka ini menungu perkembangan selanjutnya. Banyak di antara mereka yang bingung dan menangis.

UPDATE 14.30: Malaysia Airlines meralat kebangsaan penumpang yang dirilis sebelumnya. Tadinya menyebut ada 12 warga negara Indonesia, di pernyataan terbaru menjadi 7 orang. Pihak MAS juga mengatakan ada 5 warga negara India di pesawat MH370 itu. Selain itu, jumlah warga negara Australia yang tadinya disebut 7 orang sudah diralat menjadi 6 orang.

UPDATE 14.00: Menteri Perhubungan Malaysia Hishamuddin Hussein membantah laporan yang menyebut sinyal pesawat dipantau berada di selatan Vietnam. Menurut dia, pemerintah Malaysia belum menerima informasi pesawat jatuh, namun tetap "mengamati segala kemungkinan".

Angkatan Laut Vietnam mengatakan pesawat Malaysia Airlines MH370 jatuh di laut Vietnam. Harian Toui Tre mengutip Laksamana Ngo Van Phat yang menyebut bahwa radar militer menangkap adanya pesawat di 153 mil di selatan Pulau Phu Quoc, Vietnam. Pesawat yang jatuh ini adalah Malaysia Airlines yang hilang kontak.

Sebanyak 7 warga negara Indonesia tercatat berada di dalam pesawat itu.

Sebelumnya, Badan SAR nasional Vietnam telah menemukan sinyal pesawat Malaysia Airlines (MAS) yang hilang kontak. Sinyal tersebut ditemukan pada pukul 09.50 waktu setempat. Lokasi sinyal terlihat 120 mil arah barat daya Vietnam bagian selatan. Hal ini mengindikasi pesawat tersebut terbang melintasi laut.

Pesawat ini hilang setelah dua jam lepas landas dari Kuala Lumpur, Malaysia, menuju Beijing, China. MH370 mengangkut 227 penumpang, termasuk 2 bayi, dan 12 awak pesawat. Para penumpang ini terdiri dari 14 warga negara yang berbeda. Selain 7 WNI, ada 152 penumpang dan satu bayi berwarga negara Cina, 38 warga negara Malaysia, enam warga negara Australia, tiga warga negara Perancis, tiga penumpang dan satu bayi berwarga negara Amerika Serikat, dua warga negara Selandia Baru, dua warga negara Ukraina, dua warga negara Kanada, satu penumpang Rusia, satu Italia, satu Taiwan, satu Belanda, lima India, dan satu Austria.

Pesawat MH370 hilang kontak saat akan memasuki wilayah Vietnam, pengawas lalu lintas udara Malaysia menyerahkan pengawasannya kepada pengawas lalu lintas Vietnam. Pengawas lalu lintas Vietnam tak menemukan pesawat tersebut dalam radar mereka.

Pesawat MH370 hilang kontak dengan Subang Air Traffic Control pada pukul 02.40 waktu setempat. Boeing seri B777-200 ini lepas landas dari Kuala Lumpur International Airport pada pukul 12.41 waktu setempat dan rencananya mendarat di Beijing, Cina, pada pukul 06.30 waktu Beijing.

Pihak keluarga dapat menghubungi +603 7884 1234 untuk mendapatkan informasi terbarunya.


 
Copyright 2010 Info Dunia. All rights reserved.
Themes by Ex Templates Blogger Templates l Home Recordings l Studio Rekaman