Banyak jenis penyakit yang menyarang kelinci, ada baiknya kita mengenali penyakit kelinci sebelum kita mengobatinya. Lebih-lebih kalau anda seorang penghobi atau peternak kelinci.
Berikut adalah beberapa penyakit yang sering menyerang kelinci:
Sembelit
Sembelit adalah penyakit dimana kelinci kesulitan berak atau membuang feses/ kotoran
Penyabab
- Kekurangan makanan berserat dan air minum. Jika kelinci mencret disebabkan karena terlalu banyak makan serat, maka penyebab sembelit justru sebaliknya.
- Kelinci tidak aktif atau jarang bergerak. Hal itu bisa disebabkan karena kondisi kandang kelinci yang sempit sehingga kelinci tidak bebas bergerak. Logikanya sistem pencarnaan kelinci yang banyak diam atau jarang bergerak akan lambat dibandingkan pada kelinci yang aktif. Sebernanya penyabab sembelit pada kelinci sama juga dengan penyebab sembelit pada manusia.
Gejala sembelit pada kelinci
- Feses (kotoran) terlihat keras
- Jumlah kotoran/feses lebih sedikit dari biasanya
- Jumlah air kencing kenderung sedikit
- Air kencing biasanya berwarna pekat kehitaman
Pengobatan/ penanganan sembelit pada kelinci
- Memberikan sayur-sayuran yang sudah dilayukan dengan sayuran segar dan yang banyak mengandung serat seperti sawi, kangkung, dll.
- Membari air perasan tomat atau air perasan ketimun
- Memberikan banyak minum pada kelinci
- Pencegahan dapat dilakukan dengan memberikan pakan seimbang antara sayuran hijau dengan pellet kering.
Mencret
Diare
Diare dapat berakibat fatal pada kelinci. Oleh karena itu segera hubungi dokter hewan terdekat bila ada gejala-gejala diare pada kelinci anda.
Gejala Diare Pada Kelinci
- Ada gejala diare yang mudah ketahui seperti kelinci terlihat basah, kotor, dan bau. Namun ada gejala diare yang lebih sulit disadari (tapi tidak separah diare yang basah) misalnya pada kasus kotoran terlihat normal, tetapi kalau disentuh akan hancur.
- Namun ada juga diare yang disebut diare “gumpalan”. Gejalanya yaitu pada kotoran terlihat ada serbuk-serbuk.
Penanganan/Pengobatan
- Penyakit diare pada kelinci bisa diobati dengan Antibiotik, segera hubungi dokter hewan terdekat untuk perawatan dan penanganan penyakit. (Bersambung)
