Sunday, March 2, 2014

Prinsip Hidup sederhana ala Warren Buffet


Siapa yg tidak Kenal dengan Warren Buffet, Salah satu Orang terkaya didunia saat ini, Menjadi Orang Terkaya No Wahid Di Dunia Pada Tahun 2010, menggeser posisi Bill Gates Posisi saat ini Menjadi Terkaya ketiga di Dunia Versi Majalah Forbes,

Hasil yang di dapat Pun Pyur Bersih Murni Hasil Bisnis, tidak ada Korupsi - Tilep Menilep - Sogok Menyogok - Dan Sodara sodaranya, Semua di Dapat & Di Capai Murni 100% Dari Bisnis & Investasi




Warrent Buffet pada tahun 2006 telah menyumbang $ 31 milyar untuk kegiatan sosial kepada yayasan Bill and Melinda Gates Foundation. Saat ini menurut Forbes kekayaannya mencapai $68 milyar ($68 Billion)







Warren Edward Buffett (lahir di Omaha Nebraska, Amerika Serikat, 30 Agustus 1930; umur 83 tahun) adalah seorang investor dan Pengusaha Amerika Serikat.
Ia memiliki julukan Oracle of Omaha; Buffett telah mengumpulkan kekayaan yang sangat besar dari kecerdikannya berinvestasi melalui Perusahaannya Berkshire Hathaway, di mana dia memegang 38% saham.

Dengan perkiraan pendapatan bersih AS$44 miliar pada 2005, dia menduduki urutan kedua sebagai orang terkaya kedua dunia menurut Forbes, di belakang Bill Gates. Pada tahun 2010 sang bijak dari Omaha ini berhasil mendepak Bill Gates dari peringkat pertama orang terkaya di dunia, yang sekarang di dudukinya.
Menurut majalah Forbes kekayaannya meningkat US$ 10 milyar pada saat yang sama menjadi US$ 62 Miliar, sungguh fantastis ini mengalahkan Bill Gates yang pencapaianya di bawah buffet yaitu hanya meningkat US$ 2 Milyar/tahun pada saat yang sama menjadi US$ 58 Milyar.







Tapi Hal yang sangat Bertolak Belakang adalah, Di Balik Kekayaannya yang begitu Melimpah Ruah Tak akan habis 7 turunan, Kehidupan Beliau sangat sederhana sekali, Bayangkan Jika itu terjadi dengan kita hehehhehe, weh yang ada pastinya ya gtuuuuuuuu deeeeeh......

Ya Suatu Inspirasi & Pembelajaran yang Patut untuk di tiru, di tengah Bergelimang Harta Beliau tidak SILAU Kekayaan & Harta...Low Profile & Enjoy Bahkan Hampir Sebagian Harta nya Di Sumbangkan untuk berbagai Kegiatan Amal & Sosial ?

Ya Jika Seseorang biasa nya sudah mencapai di Satu Titik Puncak, Biasanya akan mulai turun ke bawah ya
artinya kembali biasa biasa saja, berbeda lhoe dengan yang baru atau sedang dalam masa masa menaiki proses, Gaya nya ampuuuuun deh, wkwkwkkwkwkkk

Nah Berikut Kutipan Serta Nasihat nya "Hasil wawancara dengan CNBC"


  • Pertama kali dia Membeli Saham investasi pada usia 11 tahun dan dia katakan itu sudah terlambat ! 

  • Ajarkanlah anak – anak anda berinvestasi sejak dini.
  • Dia membeli sebuah ladang kecil pada usia 14 tahun dari hasil mengantar koran.
  • Sesuatu bisa dibeli dengan sedikit sedikit hasil tabungan
  • Ajarkanlah anak – anak anda untuk memulai Menabung & Hidup secara Hemat
  • Ajarkanlah Anak Anak anda Bisnis, lalu hasil nya belikan Properti Tanah Ladang, Rumah Atau Kios
  • Dia tetap tinggal dirumahnya yang kecil berkamar tiga yang ia tempati sejak menikah 50 tahun yll. Dia katakan : saya memiliki segalanya dirumah ini.
  • Jangan membeli sesuatu yang tidak benar – benar anda butuhkan, dan ajarkanlah anak anda berpikir demikian.
  • Dia menyetir sendiri mobilnya kemana saja dia ingin pergi dan dia tidak membutuhkan sopir pribadi maupun bodyguard
  • Jadilah dirimu sendiri
  • Dia tidak pernah mengendarai jet pribadinya, meskipun ia memiliki perusahaan jet terbesar didunia.
  • Selalu berpikirlah cukup dengan apa yang kau miliki
  • Perusahaannya, Berkshire Hathaway, memiliki 63 anak perusahaan. Dia hanya menulis 1 surat tiap tahun untuk para CEOnya , memberikan mereka target tahun tsb. Dia tidak pernah mengadakan rapat atau memanggil mereka . Letakkankan orang yang tepat pada posisinya.
  • Dia hanya membuat 2 peraturan untuk CEOnya : Jangan habiskan Uang Pemegang Saham & Jangan lupa Peraturan no.1
  • Buatlah suatu target dan buat mereka fokus dengan target tsb
  • Dia tidak memiliki pergaulan kelas atas. Dia menghabiskan waktunya makan popcorn dan menonton TV dirumah.
  • Jangan mencoba untuk pamer, jadilah diri sendiri
  • Warren Buffet tidak membawa handphone dan tidak memiliki komputer dimejanya.
  • Bill Gates, Orang terkaya no.1 saat ini yang telah menggeser posisi nya, 5 tahun yang lalu mengadakan janji temu dengan Warren Buffet. Dia merancang pertemuan untuk 30 menit saja, tapi dia menghabiskan 10 jam untuk belajar menjadi seperti Warren Buffet
  • Ajarkan Anak anak anda agar bisa menyisihkan hasil bisnis atau kerjanya untuk kegiatan Amal, Kegiatan Sosial berbagi Bersama
  • "Jauhkan dirimu dari pinjaman bank atau kartu kredit dan Mulailah berivestasilah dengan apa yang kau miliki serta ingat : Uang tidak menciptakan manusia, manusialah yang menciptakan uang.
  • Hiduplah sederhana sebagaimana dirimu sendiri.
  • Jangan melakukan apapun yang dikatakan orang, dengarkan mereka, tapi lakukan apa yang baik saja.
  • Jangan memakai merk, pakailah yang benar – benar nyaman untukmu.
  • Jangan habiskan uang untuk hal – hal yang tidak benar – benar penting.
  • Jika itu telah berhasil dalam hidupmu, berbagilah dan ajarkanlah
"Orang yang berbahagia bukanlah orang yang hebat dalam segala hal, tapi orang yang bisa menemukan hal hal sederhana dalam hidupnya serta cukup hati nya".

Sumber : http://raffahomeproperti.blogspot.com/2013/10/prinsip-hidup-sederhana-ala-warrent.html


Hidup Sederhana Sebagai Pilihan

Wilfried Hoffman, Duta Besar (Dubes) Jerman antara 1987-1994 di dua negara Arab, Aljazair dan Maroko, bercerita bahwa istrinya merasa “malu” setiap kali menghadiri acara pesta kalangan diplomat atau para pejabat di kedua negara itu. Pasalnya, istri Pak Hoffman tidak memiliki perhiasan dan baju yang gemerlap, mahal dan mewah seperti yang biasa dikenakan para ibu-ibu pejabat negara-negara Arab. Kisah kecil yang dituturkan Wilfried Hoffman—yang juga Diektur Informasi NATO yang berpusat di Brussels– di atas menggambarkan fenomena yang terasa ironis dan paradoks: seorang Dubes atau diplomat dari negara maju dan kaya yang hidup sederhana, dan di sisi lain, para Dubes/diplomat dari negara miskin yg hidup mewah dan glamor. 

Hidup mewah di kalangan pejabat, memang tidak hanya terwakili oleh negara-negara Arab saja, tetapi hampir bisa dilihat menjadi fenomena umum di seluruh negara-negara berkembang yang miskin, tak terkecuali Indonesia. Kenapa ini terjadi? Ada beberapa faktor yg memotivasi hal ini.

Pertama, faktor mental kuli. Negara-negara berkembang rata-rata baru 5 – 6 dekade menikmati kemerdekaan dari penjajah bule (plus Jepang bagi Indonesia). Mental dari anak jajahan yang paling kental adalah perasaan minder (inferiority complex) yang ekstrim yg untuk menutupinya adalah dengan cara hidup mewah dan berkesan kaya raya seperti gaya para penjajah itu; tak peduli apakah kemewahan itu didapat dari pendapatan yang halal atau haram.
Kedua, mismanajemen negara. Karena baru bisa mendapat kesempatan mengatur negara sendiri, maka kemampuan mengorganisir juga kurang. Keluar masuk uang negara juga kurang terdeteksi. Dan KKN juga menjadi hal yang dianggap wajar dan malah terkadang “membanggakan”. Sama dengan pelacur yang “bangga” dengan profesinya karena. telah berhasil mengangkat taraf hidup layak keluarganya.

Fenomena ini semakin diperparah dengan ketidakkritisan masyarakat pada praktik korupsi yang dilakukan pejabat. Sering kita melihat seorang pejabat yang dielu-elukan tokoh masyarakat tertentu (Kyai atau pemilik yayasan pendidikan) karena telah membantu pembangunan gedung-gedung institusi miliknya, tanpa mencari tahu lebih dahulu dari mana uang bantuan itu berasal. Hal ini selain akan mempermalukan sang tokoh masyarakat itu sendiri, juga—yang lebih parah—akan semakin memotivasi sang koruptor untuk melakukan praktik KKN-nya sudah “direstui” walaupun secara tidak langsung. 

Ketiga, rata-rata para calon pejabat, termasuk kita-kita para generasi muda ini, berasal dari keluarga miskin. Hidup miskin itu tidak enak, dan jarang orang yang bisa “menikmati”-nya. Ciri khas orang miskin umumnya selalu bermimpi jadi kaya dengan segala kemewahan yang ada di dalamnya. Karena itu, ketika mendapat kesempatan menjabat posisi basah, kita jadi ibarat singa lapar. Lapar memenuhi mimpi-mimpi waktu muda dengan segala cara. Seperti ketika kita berpuasa dan makan sepuas-puasnya ketika waktu berbuka sudah tiba. Sekarang mari kita kembali pada Dubes Wilfred Hoffman. Dia dubes negara maju, gajinya pasti besar. Tapi kenapa dia hidup sederhana? Apakah dia tidak punya duit untuk menyenangkan istrinya? Atau apakah dia terlalu pelit untuk hidup mewah dan glamor? Jawabnya jelas, tidak. Dia hidup sederhana bukan karena tidak punya uang untuk hidup mewah. 

Tapi karena ia memang “sengaja memilih untuk hidup sederhana”. Jadi hidup sederhana sebagai pilihan yg membanggakan, bukan sebagai keterpaksaan. Dan mereka bangga dg kesederhanaan itu! Banyak kalangan orang-orang di negara maju (pejabat maupun pebisnis) yg memilih hidup sederhana, karena. mereka merasa hidupnya menjadi lebih bermakna dan bermanfaat: kelebihan uang mereka disalurkan untuk yayasan-yayasan anak-anak yatim, mengambil anak asuh, yayasan pemberi beasiswa pada mahasiswa internasional, untuk orang-orang miskin di negara-negara berkembang, untuk berbagai penelitian keilmuan, dan lain-lain..

Salah satu contohnya yang paling monumental adalah Albert Nobel. Inventor (penemu) dan pemilik lebih dari 300 hak paten berbagai penemuan teknologi baru. Dia milyarder yang hidup sederhana dan memiliki komitmen tinggi terhadap keilmuan dan kemanusiaan. Ketika meninggal, tak sepeserpun hartanya dia wariskan ke anaknya. Sebaliknya, ia tumpahkan seluruh harta kekayaannya untuk Nobel Foundation, pemberi hadiah Nobel untuk para ilmuwan dunia yang berhasil meraih prestasi gemilang di bidang masing-masing. Albert Nobel sudah meninggal puluhan tahun lalu, tapi namanya selalu dikenang di seluruh dunia sampai sekarang. Kuncinya, karena ia memilih hidup sederhana, kendati ia lebih dari mampu untuk membeli kemewahan apapun yang menjadi impian banyak orang.

Menyebut pengusaha kaya raya yang hidup sederhana mengharuskan saya untuk sedikit membeberkan profil seorang milyarder Muslim asal India bernama Azim Premji. Pengusaha teknologi informasi ini selama tiga tahun berturut-turut menempati posisi nomor 30 sebagai pengusaha terkaya dunia versi majalah bisnis Amerika, Forbes. Hartanya menurut laporan majalah Forbes edisi 2007 diperkirakan sebanyak U$D 30 milyar atau sekitar Rp. 300 milyar. Ini hanya kekayaan pribadinya, tidak termasuk omset perusahaan.

Apabila simbol kemewahan biasanya ditandai dengan rumah mewah berharga milyaran, mobil Mercedes Benz (Mercy), BMW, atau Lexus keluaran terbaru (kalau perlu memiliki pesawat jet pribadi seperti sebagian pengusaha Indonesia) dan baju merk terkenal, maka kita akan terkejut ketika bertemu Azim Premji. Mobil satu-satunya “hanya” sedan Ford Escort yang di India berharga tidak sampai 100 juta rupiah, mengenakan baju tanpa merk yang dijahit penjahit biasa dan rumah yang tidak layak masuk koran.
Azim Premji tidak hidup di zaman dahulu kala. Dia masih segar bugar sampai saat ini di usia 65-an. Azim juga bukan seorang sufi. Dia pebisnis ulung yang dihormati banyak pengusaha kelas dunia lain karena kejujuran dan integritas pribadinya.

Apa yang membuat Azim Premji “kuat” untuk tidak hidup mewah di tengah bergelimangnya harta yang melimpah adalah pemahamannya yang mendalam akan esensi atau hakikat hidup di dunia yaitu kerja keras, disiplin dan kepedulian untuk membantu sesama yang membutuhkan. Harta yang banyak bagi dia hanyalah buah dari kerja kerasnya; bukan tujuan itu sendiri.Dengan demikian, kemewahan atau hidup bersenang-senang tidak ada dalam agenda hidupnya. Selain itu, hidup mewah adalah identik dengan ketamakan yang sangat berlawanan dengan prinsip kepedulian sosial itu sendiri.

Tulisan ini saya persembahkan buat siapa saja yang membaca tulisan ini termasuk di dalamnya kalangan ulama (kyai), birokrat, pengusaha dan generasi muda seperti saya yang mungkin pada sepuluh tahun mendatang sudah menduduki berbagai posisi di pemerintahan atau menjadi pebisnis besar. Kalau kita beruntung secara materi, pilihlah hidup sederhana dan bangga dg kesederhanaan itu. Kalau kita kurang beruntung, mari sama-sama bekerja keras untuk menuju hidup yang lebih baik secara materi dan pola pikir (mindset).

Jadi, tulisan saya di atas hendaknya tidak disalahpahami secara sempit. Saya bukan mengajak Anda untuk hidup miskin seperti anjuran sebagian tokoh sufi. Sebaliknya, saya malah mengajak Anda untuk berusaha sekeras mungkin untuk menjadi kaya (dg cara yg halal tentunya), tapi tetap menjaga dan memelihara gaya hidup sederhana, bermartabat dan peduli pada yg membutuhkan bantuan kita.

Setelah membaca dan meneliti dengan seksama kandungan Al Quran, Hoffman dan istrinya akhirnya masuk Islam pada tahun 1980 dan berganti nama menjadi Murad Wilfried Hoffman. Sampai saat ini Hoffman telah menulis 10 buku berkaitan dengan Islam, yang terkenal antara lain Journey to Islam: Diary of a German Diplomat dan Religion on the Rise – Islam in the Third Millennium..
Profil Azim Premji lebih detail lihat di website saya http://www.fatihsyuhud.com

Dalam setiap kesempatan saya selalu tekankan bahwa esensi ayat dalam Al Quran surah Al Jum’ah 62:9-10 adalah perintah bekerja keras dan tidak bermalas-malasan yang kalau dilaksanakan dengan benar akan menjadikan umat Islam sebagai umat yang paling rajin bekerja. Dalam agama lain seperti Yahudi dan Kristen, masing-masing harus libur pada hari besar mereka yaitu hari Sabtu dan Minggu. 

Dalam Islam, bahkan hari Jum’at pun umat Islam masih diperintahkan untuk bekerja, kendatipun di situ diingatkan untuk tidak melupakan salat Jum’at. Konsekuensi dari kerja keras adalah keberhasilan secara materi. Dengan kata lain, apabila ini dilakukan, umat Islam akan menjadi umat yang secara umum paling berhasil dari sisi materi. Apabila fakta menunjukkan sebaliknya, maka itu artinya kita belum memenuhi standar kerja keras seperti yang digariskan Islam.

Salat lima waktu dan berzakat yang menjadi pilar pokok (rukun) Islam (QS Maryam 19: 31) adalah esensi pelajaran disiplin di satu sisi dan kerja kerjas serta kepedulian sosial di sisi lain yang kalau dilaksanakan dengan penuh komitmen akan menjadikan seorang Muslim sebagai individu ideal yang membawa rahmat di berbagai bidang kehidupan (QS Al Anbiya` 21:107)

dikutip dari Website: http://www.fatihsyuhud.com

Cara Hidup Sederhana

Hidup sederhana melebihi apa yang diinginkan, karena hidup sederhana merupakan salah satu cara dimana orang bertahan hidup sehingga mereka mendapatkan hidup yang lebih layak secara tidak berlebihan. Hidup sederhana itu mudah, bila seseorang mendapatkan apa yang mereka inginkan maka hal yang utama itu dilakukan adalah bersyukur dan tidak menyombongkan dirinya.

Hal ini banyak sekali orang mengatakan bahwa bila ada orang yang hidupnya tidak baik itu bukan karena hal yang dimilikinya namun karena seorang tadi tidak bisa menyederhanakan hidupnya, sehingga hidup orang tersebut selalu melampaui batas dan menghasilkan perubahan yang kurang baik untuk masa depannya.

Banyak orang yang bisa mendapatkan kesuksesan dengan cara sederhana yang dimiliki oleh sebagian besar orang. Namun hal itu tidak akan lebih baik bila orang yang melakukan cara hidup sederhana tadi tidak memiliki kepribadian yang baik, sehingga hal ini memerlukan perubahan dari lingkungannya.

Kebaikan orang yang mendapatkan kesederhanaan lingkungan itu akan menghasilkan perbedaan dari mana saja seperti pandangan lawan jenis, orang lain, orang tua, teman hingga sahabat. Hal ini merupakan suatu langkah menuju masa depan yang lebih baik kepada salah satu hal yang diinginkan seperti merasakan kesenangan dan kebahagiaan.

Seseorang yang memiliki nilai yang tinggi dalam menyederhanakan hidupnya akan menyertai senyum diantara segala masalahnya. Kesederhanaan hidup ini bisa menghasilkan beberapa potensi dalam kehidupan, seperti memiliki keunggulan dalam membuat produk, pekerjaan, dan lain - lain. Hal yang pantas didapat dari kehidupan sederhana adalah mereka sanggup untuk bertahan hidup dimanapun mereka tinggal. Sehingga hal ini tidak menyulitkan dirinya untuk terus mempunyai kelebihan.

Orang kaya mempertahankan kekayaannya dengan cara sederhana yaitu tidak berlebihan dalam pengeluaran dan mempertahankan pemasukan. Sehingga kesederhanaan itu muncul dari keinginan yang terpendam didalam diri seseorang sehingga mereka sanggup untuk menjadikan hubungan dengan pekerjaannya menjadi salah satu profesi yang baik untuk dirinya.

Cara agar bisa hidup sederhana mempunyai beberapa karakter, yaitu sebagai berikut ini :

1. Lebih Banyak Mengerti

Orang yang hidupnya sederhana mereka akan lebih banyak mengerti orang lain, dan hal ini akan dirasakan orang bila mendapatkan teman yang baik dan perhatian kepada dirinya. Inilah yang bisa dikatakan kesederhanaan hidup, lebih banyak memahami dan mengerti perasaan orang lain. Dengan mengerti itulah orang akan dicintai kembali oleh orang lain, sehingga hal ini akan membuat perasaan menjadi lebih bermakna.

2. Prihatin

Prihatin berarti memberikan kasih sayang tanpa ada batas kepada orang lain dan dirinya sendiri. Sehingga sering dikatakan bahwa prihatin itu bisa menyababkan orang belajar untuk tirakat. Sehingga dalam menjalankan prihatin diri ini orang sanggup memberikan pengertian hidupnya untuk kemapanan di masa mendatang dan menghentikan konsumsi secara berlebihan.

3. Sabar

Orang sabar memang banyak yang menyukainya, sehingga dalam kehidupan sederhana ini mereka yang memiliki arti tentang kehidupannya maka mereka akan mendapatkan kesabaran dari dalam dirinya. Sehingga banyak orang yang mendapatkan pengertian yang sama mengenai sabar, dan sabar itu menjadikan kehidupan akan terasa sangat dicintai.

4. Menerima Apa Adanya

Terimalah apa adanya untuk menjadikan diri sendiri orang sederhana. Karena dengan menerima apapun dan bentuk apapun dari sang pencipta itulah yang bisa anda olah agar masa depan yang akan dimiliki nanti menjadi suatu kesenangan dan kebahagiaan tersendiri untuk kehidupan ini.

5. Ramah

Seseorang yang ramah dengan orang lain maka ini akan menjadikan orang lain selalu menghargai dan menghormati apa yang orang miliki. Sehingga agar semua orang menjadi baik maka berbaiklah diri sendiri dengan cara keramahan yang baik. Sehingga agar diberikan keselamatan lahir batin orang bisa menggunakan keramahan itu dalam berucap, bertindak, dan berakal.

6. Sopan

Orang sopan itu mempunyai banyak makna dalam kehidupannya, orang sopan akan cenderung menadapatkan apa saja yang diinginkan karena mereka mengerti orang lain dan merasakan apa yang dirasakan orang lain. Sehingga pada dasarnya kehidupan yang baik itu akan muncul ketika ada rasa sopan dari dalam dirinya untuk orang lain. Kesederhanaan itu akan tercipta bila orang sopan berada didekatnya dan mengajarinya cara untuk sopan santun.

7. Tidak Sombong

Orang yang sombong itu tidak banyak memiliki rejeki, sehingga hal ini akan menyebabkan perubahan dalam kehidupannya. Maka dari itu untuk menjadikan diri sederhana kepada kehidupan ini maka rasa sombong itu harus dihilangkan dan berganti kepada kesenangan kepada orang lain. Ramah dan tidak memberatkan orang lain itu arti dari tidak sombong. Sehingga orang yang sederhana itu cenderung memilikikan hal baik daripada kehidupan yang tidak ada gunanya.

8. Dewasa

Pendewasaan itu penting untuk kehidupan ini, ini dikarenakan sebagian besar kehidupan ini tergantung dari sebagaimana orang itu dewasa dalam mengerjakan tugas dan masalahnya, sehingga dalam mendapatkan kesederhanaan hidup itu membutuhkan cara untuk dewasa dan mengerti benar dan salah agar tetap mampu meraih kesederhanaan hidup yang baik. 

KEMULIAAN DI BALIK HIDUP SEDERHANA

HIDUP sederhana tidak be­rarti miskin, pelit, dan menyiksa diri. Sikap ini muncul justru dari pribadi yang kaya hati, kuat mengendalikan diri, dan peduli terhadap sesama.

Orang yang biasa hidup sederhana akan lebih jernih memandang dan membaca dunia sekitar karena melihatnya dengan hati yang lebih bening, tidak terhalang aksesori untuk memancing pujian orang. Dalam bentuk bangunan fisik, bangunan sederhana yang amat anggun dan sangat magnetis tentu saja Kakbah. Sejak dari warna, bentuk hingga isinya serba sederhana, tetapi di balik kesederhanaannya itu Kakbah menyimpan sejarah dan cita-cita sangat mulia yang diwariskan Nabi Ibrahim untuk mengajak umat manusia agar mengenali siapa dirinya.

Bahwa seluruh manusia itu pada dasarnya bersaudara.Semuanya berasal dari Allah dan semuanya akan kembali kepada-Nya. Tokoh-tokoh besar penggubah jalan sejarah dan pembangun peradaban besar umumnya hidup secara sederhana. Yang besar adalah jiwanya, menjulang tinggi cita-cita dan nalar kreatifnya. Sampai sampai soal makan, pakaian, dan tempat tinggal tidak dipikirkan kecuali sebatas menjaga kesehatan dan keamanan dirinya untuk berkarya. Tokoh yang masih mudah dikenang, di luar jajaran Nabi, adalah Mahatma Gandhi, Ayatullah Khumaini, dan Nelson Mandela.

Mereka begitu sederhana gaya hidupnya. Kita jadi prihatin dan merenung, mengapa politisi dan pejabat tinggi kita terjebak ke dalam alam pikir dan gaya hidup yang dangkal? Yang menempatkan gaya hidup konsumtif dan kekayaan materi sedemikian tingginya sehingga tidak segan-segan melakukan korupsi yang berakibat pada kehancuran martabat negara, bangsa, rakyat, dan dirinya sendiri. Sikap sederhana muncul jika seseorang lebih menghargai kualitas hidup yang lebih dalam, bukannya pada kemasan atau gaya hidup yang lebih menampakkan kulit luar saja.

Orang yang sangat mementingkan kemasan luar bisa jadi tengah mengalami krisis kepercayaan diri. Atau memang sudah dari dulu terbiasa hidup serbamewah dan glamor. Bagi seorang pemimpin sangat penting membiasakan hidup sederhana agar tidak tercipta jarak yang menganga dengan rakyat. Yang lebih penting dari hidup sederhana adalah pada perilaku dan tutur katanya. Bisa jadi seseorang melimpah kekayaannya, tetapi itu tidak membuatnya silau dan ia tidak menjadi tawanan dari kekayaannya.

Harta adalah instrumen atau pelayan yang mesti mengabdi kepada pemiliknya, jangan terbalik. Ada orang berpendapat, sebagian masyarakat kita sudah termanjakan oleh gaya hidup konsumtif dengan biaya mahal sejak masa Orde Baru. Bangunan hotel, restoran, mal, dan showroom mobil selalu bermunculan yang kemewahannya jauh mengalahkan bangunan sekolah, universitas, dan gedung kesenian.

Masyarakat Indonesia juga dikenal sebagai pangsa pasar yang sangat subur bagi produk telepon genggam dan parfum produk mutakhir. Di Jakarta Selatan terdapat lebih dari 10 mal dan pusat-pusat belanja yang cukup mewah. Itu pun selalu ramai dikunjungi orang. Ketika terjadi krisis ekonomi dan lingkungan, terutama akibat banjir dan macet, keluarga kelas menengah kita sangat mudah berkeluh kesah dan hampir putus asa bagaimana mengatasinya.

Kita memang sudah begitu lama hidup dimanjakan oleh berbagai fasilitas pembangunan mewah warisan Orde Baru meskipun dari uang utang luar negeri sehingga berat kalau diturunkan gaya hidupnya. Yang berbahaya adalah jika mental ini menular kepada anak-anak kita. Pada generasi awal, yaitu generasi pejuang yang mengadu nasib merintis karier di kota besar, mereka masih memiliki ingatan atau mental database bagaimana hidup susah.

Namun generasi baru yang terlahir di masa Orde Baru yang merasa serba berkecukupan, lalu sekarang situasi memburuk, mental mereka tidak cukup kuat menghadapi kerasnya kehidupan. Mungkin faktor ini ikut mendorong untuk memilih jalan pintas tanpa memperhatikan halal haram. Lalu orang tua pun ingin melestarikan status quo pada wilayah comfort zone bagi dirinya dan keluarganya sehingga, lagi-lagi, tidak segan-segan melakukan korupsi. Sesungguhnya gaya hidup sederhana sudah dicontohkan oleh para pejuang pendiri bangsa.

Dulu pun pernah pula semasa Pak Harto muncul seruan hidup sederhana. Namun rupanya sekadar seruan, tidak terwujud dalam pelaksanaan. Di lingkungan pendidikan pun terjadi krisis pendidikan character building. Ambisi untuk lulus ujian nasional menjadi agenda utama setiap sekolah dengan mengurangi perhatian pada pengembangan bakat dan pendidikan karakter.

Padahal, sebuah bangsa akan bangkit dan maju kalau pemerintah dan masyarakatnya kompak berani hidup sederhana, lalu diikat oleh semangat dan cita-cita untuk membangun kebanggaan sebagai sebuah bangsa dan negara sebagaimana yang dicontohkan oleh peristiwa historis Sumpah Pemuda 1928. Dari sisi materi, mereka sederhana hidupnya, tetapi sangat kaya dengan imajinasi, cita-cita mulia, dan altruistis, yaitu perasaan bahagia dan bermakna hidupnya dengan banyak memberi, bukannya mengambil atau menerima belas kasih orang.

Kekuatan prinsip berfikir sederhana.

Prinsip hidup yang sederhana akan membuat simple dan mudah dalam menjalankan hidup dan menyelesaikan masalah. Terlalu banyak berfikir adalah sebuah kelemahan yang banyak menjatuhkan orang, termasuk berfikir politik dan mempolitisir masalah. Prinsip-prinsip tersebut telah mempengaruhi banyak pemimpin dan tokoh-tokoh yang berhasil memimpin dunia.

Kesederhaan adalah perilaku para nabi dan utusan tuhan yang lain, mereka berfikir simple bahwa hidup ini hanya untuk mengabdi kepada tuhan dan menjalankan apa yang sudah diberikan tuhan kepadanya. Hamba adalah istilah lain dalam agama untuk menggambarkan seseorang yang bertujuan hanya untuk berserah diri kepada tuhan dan tidak mengikuti kehendak nafsunya. Terlihatlan para utusan ini sebagai orang yang tulus dan berfikir universal meskipun sebenarnya bukan kehendaknya.

Berfikir sederhana bisa berupa tujuan yang satu dan tidak banyak tujuan yang ingin dicapai. mengapa hal tersebut bisa membawa kepada keberhasilan ? karena setelah maksimal fokus kepada satu bidang dia akan terlihat sebagai seorang yang serius dan terpercaya sehungga orang lain akan mempercayainya. tujuan ini akan berimbas kepada sikap dan pemecahan masalah-masalah lain yang dihadapinya.

Berfikir sederhana akan membuat kita mudah dalam menyelesaikan masalah. Alam bawah sadar akan membantu kita jika kita berfikir positif menjadi hal yang positif demikian juga sebaliknya. Efek dari berfikir sederhana ini adalah berkah dan keihlasan seperti yang telah diajarkan oleh agama.
 
Copyright 2010 Info Dunia. All rights reserved.
Themes by Ex Templates Blogger Templates l Home Recordings l Studio Rekaman