Sunday, May 6, 2012

Binatang Yang Hampir Punah Akibat Kesalahannya Sendiri



Binatang seperti Panda, Badak Putih hingga gorila gunung berusaha keras untuk mempertahankan spesies mereka melalui reproduksi. Tapi dibalik semua itu, rupanya ada satu spesies hewan yang benar-benar payah dalam menjaga populasi bangsanya, dialah Kakapo.

Kakapo merupakan spesies binatang dari keluarga parrot (kakatua). Binatang ini merupakan spesies asli Selandia Baru. Sayangnya, binatang eksosits ini terancam punah. Menurut catatan, kini hanya ada sekitar 124 ekor yang masih hidup di alam liar.

Yang menarik, ancaman kepunahan itu bukan disebabkan oleh aktivitas perburuan manusia atau pengrusakan habitat mereka di hutan, melainkan disebabkan oleh diri mereka sendiri.

Ya, faktanya Kakapo ternyata sangat kesulitan untuk melakukan reproduksi. Bahkan spesies ini mungkin menjadi satu-satunya hewan yang sangat tidak tertarik dengan perkawinan.

Walau usia mereka bisa mencapai 90 tahun, namun keinginan reproduksi dari para betina yang hanya terjadi selama satu kali dalam dua tahun, tentu saja membuat para pejantan frustasi. Dan yang membuat kondisi itu semakin parah, kebanyakan Kakapo yang ada saat ini berjenis kelamin jantan sehingga persaingan untuk mendapatkan betina menjadi sangat sulit.

Terlepas dari kesulitan reproduksi yang dialami, ancaman kepunahan binatang ini juga datang dari para predator. Lucunya, sang pejantan sering kali tidak bisa membedakan antara binatang sejenis mereka dengan binatang pemangsa.

Saat berada dalam ancaman, bintang ini juga sering lupa jika mereka tidak bisa terbang, makanya tidak heran jika mereka sering terjatuh saat melarikan diri di dahan yang tinggi. Tidak hanya itu, mereka juga hanya memakan buah dari pohon Rimu yang hanya berbuah satu kali dalam empat tahun.

Meski memiliki banyak 'kekurangan', Kakapo masih memiliki beberapa skill yang bisa mereka banggakan. Sebagai contohnya, saat terancam, tidak sedikit pula dari mereka yang pintar dengan berpura-pura kaku seperti hewan mati.

Di lain waktu, mereka juga bisa menaiki pohon yang tinggi dengan mudah. Dan jika anda benar-benar beruntung, binatang ini akan bersikap sangat ramah kepada manusia.

Hebat, Pecatur Putri Indonesia Kalahkan Grand Master



Pecatur putri Indonesia membuat kejutan pada hari pertama Asian Continental Chess Championship yang digelar di Ho Chi Minh City, Vietnam, Sabtu (5/5/2012) kemarin. Tiga dari enam pecatur putri yang dikirim PB Percasi ke ajang ini mengalahkan lawan-lawannya. Satu pecatur lainnya remis.

Kemenangan tiga pecatur putri ini terasa istimewa karena lawan-lawan mereka memiliki elo rating jauh di atasnya. Pecatur puteri berusia 14 tahun asal Bekasi, Media Warda Aulia mampu mengalahkan Grand Master Women asal China, Guo Qi.

Medina yang hanya memiliki rating 2172 secara mengejutkan mampu mengalahkan permainan Guo yang memiliki rating jauh di atasnya, 2360.

Virda Rizka Aulia mengalahkan Grand Master Women asal India Ghate Swasthi yang memiliki rating 2286. Sedangkan satu-satunya Grand Master Women yang dimiliki Indonesia Irene Kharisma Sukandar tanpa kesulitan menundukkan pecatur tuan rumah Pham Thi Thuhoai. Satu pecatur putri Indonesia lainnya, Dewi AA Citra, yang memiliki rating 2112 mampu menahan remis Master International Women asal Uzbekistan yang ratingnya 2338 Navisa Muminova.

Ketua Bidang Pembinaan Prestasi PB Percasi Kristianus Liem mengaku terkejut dengan pencapaian pecatur putri pada hari pertama. "Lawan-lawan yang mereka hadapi memiliki rating yang jauh di atasnya. Mereka menghadapi lawan yang kelasnya satu atau dua tingkat di atasnya," katanya.

Kecuali Irene, Medina dan Virda menghadapi lawan yang gelarnya di atas mereka. "Lawan Medina dan Virda ini sudah Grand Master Women. Bahkan Citra juga menghadapi lawan yang punya gelar di atasnya. Sehingga hasil remis yang didapat Citra cukup istimewa," katanya.

Hasil bagus hari pertama itu sayangnya tak diikuti dua pecatur puteri Indonesia lainnya, Chelsie Monica Sihite dan Yemi Jelsen. Chelsie kalah dari pecatur China Wang Jue, sementara Yemi kalah dari pecatur Kazakhstan Guliskhan Nakbayeva.

"Sebetulnya kalau lihat partainya bisa seri, tapi mereka kurang hati-hati," kata Kristianus.

Pidato Anak Kecil Yang Membungkam Dunia

Cerita ini berbicara mengenai seorang anak yg bernama Severn Suzuki, seorang anak yg pada usia 9 tahun telah mendirikan Enviromental Children's Organization ( ECO ).



ECO sendiri adalah sebuah kelompok kecil anak yg mendedikasikan diri untuk belajar dan mengajarkan pada anak" lain mengenai masalah lingkungan. Dan mereka pun diundang menghadiri Konfrensi Lingkungan hidup PBB, dimana pada saat itu Severn yg berusia 12 Tahun memberikan sebuah pidato kuat yg memberikan pengaruh besar ( dan membungkam ) beberapa pemimpin dunia terkemuka.

Apa yg disampaikan oleh seorang anak kecil ber-usia 12 tahun hingga bisa membuat RUANG SIDANG PBB hening, lalu saat pidatonya selesai ruang sidang penuh dengan orang terkemuka yg berdiri dan memberikan tepuk tangan yg meriah kepada anak berusia 12 tahun.

Inilah Isi pidato tersebut:

Halo, nama Saya Severn Suzuki, berbicara mewakili E.C.O - Enviromental Children Organization. Kami adalah kelompok dari Kanada yg terdiri dari anak-anak berusia 12 dan 13 tahun, yang mencoba membuat perbedaan: Vanessa Suttie, Morga, Geister, Michelle Quiq dan saya sendiri. Kami menggalang dana untuk bisa datang kesini sejauh 6000 mil untuk memberitahukan pada anda sekalian orang dewasa bahwa anda harus mengubah cara anda, hari ini di sini juga. Saya tidak memiliki agenda tersembunyi. Saya menginginkan masa depan bagi diri saya saja.

Kehilangan masa depan tidaklah sama seperti kalah dalam pemilihan umum atau rugi dalam pasar saham. Saya berada disini untuk berbicara bagi semua generasi yg akan datang. Saya berada disini mewakili anak-anak yg kelaparan di seluruh dunia yang tangisannya tidak lagi terdengar. Saya berada disini untuk berbicara bagi binatang-binatang yang sekarat yang tidak terhitung jumlahnya diseluruh planet ini karena kehilangan habitatnya. Kami tidak boleh tidak di dengar.

Saya merasa takut untuk berada dibawah sinar matahari karena berlubangnya lapisan OZON. Saya merasa takut untuk bernafas karena saya tidak tahu ada bahan kimia apa yg dibawa oleh udara. Saya sering memancing di Vancouver bersama ayah saya hingga beberapa tahun yang lalu kami menemukan bahwa ikan-ikannya penuh dengan kanker. Dan sekarang kami mendengar bahwa binatang-binatang dan tumbuhan satu persatu mengalami kepunahan tiap harinya - hilang selamanya.

Dalam hidup saya, saya memiliki mimpi untuk melihat kumpulan besar binatang-binatang liar, hutan rimba dan hutan tropis yang penuh dengan burung dan kupu-kupu. Tetapi sekarang saya tidak tahu apakah hal-hal tersebut bahkan masih ada untuk dilihat oleh anak saya nantinya. Apakah anda sekalian harus khawatir terhadap masalah-masalah kecil ini ketika anda sekalian masih berusia sama serperti saya sekarang?

Semua ini terjadi di hadapan kita dan walaupun begitu kita masih tetap bersikap bagaikan kita masih memiliki banyak waktu dan semua pemecahannya. Saya hanyalah seorang anak kecil dan saya tidak memiliki semua pemecahannya. Tetapi saya ingin anda sekalian menyadari bahwa anda sekalian juga sama seperti saya!

Anda tidak tahu bagaimana caranya memperbaiki lubang pada lapisan ozon kita. Anda tidak tahu bagaiman cara mengembalikan ikan-ikan salmon ke sungai asalnya. Anda tidak tahu bagaimana caranya mengembalikan binatang-binatang yang telah punah. Dan anda tidak dapat mengembalikan hutan-hutan seperti sediakala di tempatnya, yang sekarang hanya berupa padang pasir. Jika anda tidak tahu bagaima cara memperbaikinya. TOLONG BERHENTI MERUSAKNYA!

Disini anda adalah delegasi negara-negara anda. Pengusaha, anggota perhimpunan, wartawan atau politisi - tetapi sebenarnya anda adalah ayah dan ibu, saudara laki-laki dan saudara perempuan, paman dan bibi - dan anda semua adalah anak dari seseorang.
Saya hanyalah seorang anak kecil, namun saya tahu bahwa kita semua adalah bagian dari sebuah keluarga besar, yang beranggotakan lebih dari 5 milyar, terdiri dari 30 juta rumpun dan kita semua berbagi udara, air dan tanah di planet yang sama - perbatasan dan pemerintahan tidak akan mengubah hal tersebut.
Saya hanyalah seorang anak kecil namun begitu saya tahu bahwa kita semua menghadapi permasalahan yang sama dan kita seharusnya bersatu untuk tujuan yang sama.

Walaupun marah, namun saya tidak buta, dan walaupun takut, saya tidak ragu untuk memberitahukan dunia apa yang saya rasakan.
Di negara saya, kami sangat banyak melakukan penyia-nyiaan. Kami membeli sesuatu dan kemudian membuang nya, beli dan kemudian buang. Walaupun begitu tetap saja negara-negara di Utara tidak akan berbagi dengan mereka yang memerlukan. Bahkan ketika kita memiliki lebih dari cukup, kita merasa takut untuk kehilangan sebagian kekayaan kita, kita takut untuk berbagi.

Di Kanada kami memiliki kehidupan yang nyaman, dengan sandang, pangan dan papan yang berkecukupan - kami memiliki jam tangan, sepeda, komputer dan perlengkapan televisi. Dua hari yang lalu di Brazil sini, kami terkejut ketika kami menghabiskan waktu dengan anak-anak yang hidup di jalanan. Dan salah satu anak tersebut memberitahukan kepada kami: " Aku berharap aku kaya, dan jika aku kaya, aku akan memberikan anak-anak jalanan makanan, pakaian dan obat-obatan, tempat tinggal, cinta dan kasih sayang " .
Jika seorang anak yang berada dijalanan dan tidak memiliki apapun, bersedia untuk berbagi, mengapa kita yang memiliki segalanya masih begitu serakah?

Saya tidak dapat berhenti memikirkan bahwa anak-anak tersebut berusia sama dengan saya, bahwa tempat kelahiran anda dapat membuat perbedaan yang begitu besar, bahwa saya bisa saja menjadi salah satu dari anak-anak yang hidup di Favellas di Rio; saya bisa saja menjadi anak yang kelaparan di Somalia ; seorang korban perang timur tengah atau pengemis di India.

Saya hanyalah seorang anak kecil, namun saya tahu bahwa jika semua uang yang dihabiskan untuk perang dipakai untuk mengurangi tingkat kemiskinan dan menemukan jawaban terhadap permasalahan alam, betapa indah jadinya dunia ini.
Di sekolah, bahkan di taman kanak-kanak, anda mengajarkan kami untuk berbuat baik. Anda mengajarkan pada kami untuk tidak berkelahi dengan orang lain, untuk mencari jalan keluar, membereskan kekacauan yang kita timbulkan; untuk tidak menyakiti makhluk hidup lain, untuk berbagi dan tidak tamak. Lalu mengapa anda kemudian melakukan hal yang anda ajarkan pada kami supaya tidak boleh dilakukan tersebut?
Jangan lupakan mengapa anda menghadiri konperensi ini, mengapa anda melakukan hal ini - kami adalah anak-anak anda semua. Anda sekalianlah yang memutuskan, dunia seperti apa yang akan kami tinggali. Orang tua seharus nya dapat memberikan kenyamanan pada anak-anak mereka dengan mengatakan, " Semuanya akan baik-baik saja , 'kami melakukan yang terbaik yang dapat kami lakukan dan ini bukanlah akhir dari segalanya.”
Tetapi saya tidak merasa bahwa anda dapat mengatakan hal tersebut kepada kami lagi. Apakah kami bahkan ada dalam daftar prioritas anda semua? Ayah saya selalu berkata, “Kamu akan selalu dikenang karena perbuatanmu, bukan oleh kata-katamu”.

Jadi, apa yang anda lakukan membuat saya menangis pada malam hari. Kalian orang dewasa berkata bahwa kalian menyayangi kami. Saya menantang A N D A , cobalah untuk mewujudkan kata-kata tersebut.

Sekian dan terima kasih atas perhatiannya.

Mobil Terbang Menjadi Kenyataan




Saat ini, jumlah kendaraan bermotor semakin banyak. Kondisi ini tak diimbangi dengan penambahan infrastruktur jalan. Dampak dari pertambahan yang demikian pesat itu, maka kemacetan sudah pasti terjadi. Akibatnya, untuk mencapai satu tujuan yang dekat pun, dibutuhkan waktu yang cukup lama. Bila hal itu tidak diantisipasi, maka akan semakin banyak waktu yang terbuang.

Saat ini, sejumlah produsen mencoba merancang beragam jenis mobil masa depan. Entah dengan sistem yang hemat bahan bakar, mesin kecil, atau penggunaan bahan bakar alternatif seperti tenaga listrik, biodisel, dan energi surya (panas Matahari).
Namun, hal itu tetap saja tak mengurangi kondisi kemacetan sebagai dampak dari membeludaknya jumlah kendaraan bermotor di jalanan. Lalu apa solusinya?



orang orang membayangkan, buat apa membeli mobil beharga hingga miliaran rupiah, kalau saat macet tidak bisa kemana-mana juga. semua orang memimpikan punya mobil yang bisa terbang. Jadi kalau macet, bisa langsung menggunakan sistem seperti helikopter, sehingga sesuai dengan harganya yang mahal, kemacetan tak menjadi halangan.


Nah, konsep itulah yang dikembangkan sejumlah produsen otomotif di Cina. Mereka merancang sebuah mobil yang bisa terbang. Sehingga, jika macet, mereka tak khawatir lagi, karena dengan mudah bisa dilalui. Sayangnya, belum dijelaskan berapa biaya mobil ini.



Uniknya, mobil yang dirancang oleh Volkswagen di Cina ini, tak dilengkapi dengan ban atau roda. Sehingga, pemiliknya tak perlu khawatir ban bocor apalagi harus ganti ban jika terjadi sesuatu. Bahkan, dari bentuknya juga unik, lebih bundar atau bulat dan sangat tak mirip dengan sebuah mobil. Ini tentu berbeda dengan sejumlah rancangan mobil terbang sebelumnya yang masih menggunakan roda, dan desain mirip pesawat.

Hebatnya lagi, mobil ini juga dirancang bisa melihat kondisi kendaraan yang berada di depannya, sehingga kemungkinan terjadi tabrakan bisa diantisipasi secara lebih efektif.
 
Copyright 2010 Info Dunia. All rights reserved.
Themes by Ex Templates Blogger Templates l Home Recordings l Studio Rekaman