Friday, March 4, 2011

Pink Eye

Pendahuluan
Pink eye merupakan penyakit radang mata menular pada ternak, terutama sapi, kerbau, kambing dan domba. Pink eye disebut juga penyakit epidemik, karena ditempat yang telah terinfeksi dapat berjangkit kembali setiap tahunnya. Penyakit ini sering timbul dengan tiba-tiba terutama pada hewan dalam keadaan lelah. (Blood, dkk, 1983).
Pink eye dapat menyerang semua jenis ternak dan semua tingkat umur, tetapi hewan muda lebih peka dibandingkan dengan hewan tua. Penyebab utama pink eye pada sapi adalah moraxella bovis sedangkan pada domba dan kambing sering dikenal rickettsia colesiota, namun para ahli masih banyak berbeda pendapat ada yang menyebutkan penyebabnya bakteri, virus, chlamidia dan juga rickettsia. (Anonymous, 1998).

Etiologi
Pink eye dapat disebabkan oleh mikroorganisme pathogen, benda asing, trauma dan perubahan iklim. Faktor-faktor yang mempengaruhi timbulnya infeksi pink eye yaitu lalat, debu, kelembaban, musim, kepadatan hewan di dalam kandang serta kualitas makanan.  (Anonymous, 1998).
Infeksi pink eye lebih banyak berjangkit pada peralihan musim kemarau dibandingkan dengan musim penghujan. Tetapi pada kasus yang kronis dapat berlangsung sepanjang tahun. (Made, 1997).

Gejala klinis
Masa inkubasi penyakit ini biasanya 2-3 hari, kadang-kadang lebih panjang, hewan penderita mengalami demam, depresi dan penurunan nafsu makan, mata mengalami konjunctivitis, kreatitis, kekeruhan kornea dan lakrimasi. Pada kasus yang berat dapat menimbulkan ulserasi kornea dan kebutaan. Pada kornea mata hewan yang sembuh dari penyakit ini terdapat jaringan parut. (Made, 1997)

Patogenesis
            Pada infeksi akut sekresi mata bersifat purulen, pada bagian bawah mata selalu basah, photopobia (takut cahaya). Kekeruhan kornea dapat meluas menutupi seluruh permukaan lensa mata bila diamati terlihat bintik-bintik putih atau keabu-abuan di tengah bola mata. Apabila membrana nictitan robek, maka bakteri oportunis dapat masuk kedalamnya dan mengakibatkan terjadinya infeksi pada mata sehingga mengakibatkan kebutaan. (Anonymous, 1998).
            Bintik-bintik putih semakin menebal dan menutupi permukaan kornea, cairan dari mata yang bersifat purulen saling melekat sehingga bulu mata lengket dan menyebabkan tergangunya penglihatan. Pada kasus yang kronis cairan mata keluar seperti nanah dan menempel di bawah permukaan mata sampai ke hidung bahkan mengeras membentuk keropeng. Pada infeksi ringan atau sub akut terlihat air mata cenderung keluar, kornea keruh dan sedikit pembengkakan pada jaringan sekitarnya. (Anonymous, 2004).

Diagnosis
                              Diagnosa pink eye dapat dilakukan berdasarkan etiologi, epidemiologi dan berdasarkan gejala klinis. Pemeriksaan berdasarkan gejala klinis pada penderita pink eye akan menunjukan gejala seperti mata merah, kelopak mata bengkak dan lakrimasi yang meningkat. Pada kasus yang akut kornea mata keruh dan terjadinya pengapuran pada kornea mata. (Blood, dkk, 1983).

Pengobatan
Beberapa jenis antibiotik yang sering digunakan dalam pengobatan pink eye seperti larutan zinc sulfat 2.5%, salap mata sulfathiazole 5%, bacitrasin salap (R282), atau kombinasi anti bakterial dengan anestesi lokal (R289) atau serbuk urea-sulfa, yang digunakan secara lokal. Bisa juga dengan tetracycline, oxytetracycline/polymyxin B, atau erythromycine salep, yang diberikan 3-4 kali sehari, atau dengan pemberian larutan perak nitrat 1,5% (8-10 tetes) yang diberikan dengan interval 2-3 kali per minggu. (Blood dkk., 1983)
            Cara yang paling ekonomis dalam pengobatan Pink eye yaitu dengan furazone powder atau penyuntikan LA 200 secara intra musculus maupun diteteskan pada mata, tetapi waktu yang dibutuhkan untuk penyembuhan sangat lama. Adapun Komposisi LA 200 terdiri atas : Gentamycin 100mg/ml : 10 ml, Dexamethasone, 2mg/ml : 10 ml, Aquadestilata  : 10 ml. (Anonymous, 2005)

Pencegahan
            Usaha pencegahan dapat dilakukan dengan mengetahui sumber infeksi dan cara penularannya sehingga dapat dilakukan usaha pencegahan antara lain :
  1. Memusnahkan hewan karier yaitu hewan yang dianggap sebagai sumber infeksi segera diisolasi dari kawanan ternak
  2. Hewan yang terinfeksi segera dikandangkan (isolasi) pada tempat yang gelap, guna untuk menghindari kontak dengan hewan yang sehat baik secara langsung atau tidak langsung seperti dinding kandang, air minum tempat pengembalaan dengan demikian dapat terhindar dari lalat yang merupakan vektor dari jasad renik tersebut.
  3. Sanitasi yaitu dengan menjaga kebersihan kandang serta lingkungan yang bersih serta terbebas dari genangan air.
  4. Mengurangi jumlah hewan di dalam kandang. Akibat terlalu padat hewan didalam kandang dapat menyebabkan kontaminasi sesama.
  5. Pemberian makanan yang cukup mengandung vitamin A atau padang pengembalaan yang baik sehingga dapat terhindar timbulnya infeksi.
Daftar Pustaka
Anonymous. 1998. The Merck Veterinary Manual. Eight Edition. Published by Merck and Co., Inc. USA.  
Anonymous. 2004.http://www.caprine.co.nz
Blood, D. C., O. M. Radostits. And J. A. Henderson. 1983. Veterinary Medicine. 6th. Ed. Lea and Febiger; Philadelphia.
Made Dewa. N.D. 1997. Penyidikan Penyakit Hewan. CV. Bali Media Perkasa. Denpasar.

Mata katarak pada anjing

Penyakit maka katarak adalah kelainan mata yang terjadi pada trah Anjing Golden Retiever. Katarak yang dimaksud disini adalah ketidak jernihan lensa mata. Paling tidak satu jenis penyakit katarak turunan ini akan muncul di usia awal pada anjing Golden Retiever yang mengidapnya, dan kondisi ini bisa menganggu penglihatan si anjing, bahkan bisa berlanjut pada kebutaan total. Selain penyakit katarak turunan, Golden Retiever juga tidak jarang menderita penyakit katarak yang bukan disebabkan oleh turunan.

Di Amerika Serikat, untuk bisa menentukan jenis katarak yang diderita oleh anjing bersumber pada faktor genetic  atau bukan, baru bisa dibuktikan lewat pengujian oleh dokter hewan spesialis mata yang diakui. Bila ada keraguan mengenai jenis katarak tersebut, maka Anjing Golden Retiever tersebut sama sekali tidak direkomendasikan untuk dibiakkan.

Beberapa keturunan Anjing Golden Retiever memiliki gen bawaan yang menyebabkan central progressive retinal atrophy (CPRA), yang menyebabkan kemunduran fungsi retina mata untuk menerima cahaya, dan dapat mengakibatkan kebutaan total pada usia muda. Selain itu, ada jenis kelainan mata yang lain, seperti retinal dysplasia, yang menjadi bahan pertimbangan bila anjing akan dibiakkan.

Kelainan-kelainan pada kelopak mata dan bulu mata, juga dapat terjadi pada trah Anjing Golden Retiever, dimana sebagian merupakan kelainan bawaan, dan sisanya disebabkan oleh faktor lain. Kelainan kelopak mata yang bisa diderita oleh trah Anjing Golden Retiever adalah entropion dan ectropion, yaitu kelainan berupa melipatnya kelopak mata kea rah dalam atau keluar. Sementara, kelainan pada bulu mata diantaranya adalah trichiasis dan distichiasis, yaitu dimana bulu mata dan bulu didekat mata menyentuh dan menyebabkan iritasi mata. Diperlukan tindakan operasi untuk memperbaiki hal tersebut. Meskipun kelihatannya hal itu adalah masalah ringan, namun anjing yang menderita penyakit tersebut tidak boleh dibiakkan.

American Kennel Club (AKC), melarang anjing yang menderita penyakit seperti disebutkan di atas untuk ikut pameran. Di Amerika Serikat, pengujian atas anjing-anjing yang dibiakkan harus dilakukan setiap tahun sampai usia paling tidak & tahun bahkan lebih, karena kelainan-kelainan turunan pada mata dapat muncul setiap waktu sepanjang usia anjing. Pengujian harus dilakukan oleh dokter spesialis mata yang diakui, yang memiliki peralatan dan mendapat pelatihan khusus untuk menguji mata anjing secara benar.

Seberapa banyak porsi makan yang diberikan pada kucing?

Takaran atau porsi makan yang diberikan tergantung dari usia, besar kecilnya badan, gerakan dan sifatnya. Anda bisa mengikuti petunjuk yang ada pada bungkus makanan, atau minta petunjuk dari dokter hewan. Makanan kalengan (cat food) yang diberikan utama atau diganti dengan cat food yang kering, untuk mendukung masa pertumbuhan, memberikan gizi yang seimbang dan untuk melindungi kesehatan gigi.

Pada umumnya kucing hanya makan secukupnya dan menurut seleranya, kecuali kucing yang pernah mengalami kelaparan atau terbiasa makan melewati batas normal. Menurut penelitian, sebanyak 90% kucing bisa mengerti bagaimana mengatur porsi makanannya sendiri, untuk mempertahankan metabolisme tubuh dan agar tidak kegemukan. Tapi, meskipun demikian, anda tidak bisa begitu saja membiarkan kucing anda makan sembarangan. Anda harus mengatur makanan yang diberrikan, jangan terlaupau banyak, agar kucing anda memiliki berat badan ideal, sehat dan stabil. Selain itu, anda juga harus sering mengajaknya barmain dan berolahraga.

Makanan yang terbaik untuk anak kucing

Pilih makanan yang berkualitas tinggi untuk anak kucing. Makanan anak kucing lebih padat kalori dibandingkan dengan makanan bagi kucing dewasa, dan akan membuat anak kucing anda tumbuh dengan sehat. Untuk memastikan bahwa si kecil memakan makanan yang berkualitas tinggi, periksa apakah produk tersebut disetujui oleh lembaga pemerintah yang khusus mengawasi makanan hewan peliharaan.

Banyak anak kucing dapat diberikan makanan “pilihan bebas”, yang berarti biarkan mangkuk berisi makanan kering setiap saat, keciali untuk anak kucing yang rakus. Jika anak kucing anda terlihat berlebihan, ubah jadwal pemberian makanan dan berikan jumlah makanan yang dianjurkan pada penjelasan produk.
Pastikan anda tetap menyediakan air yang bersih dan segar setiap saat. Beberapa anak kucing dan kucing dewasa lebih menyukai minuman dari keran, dan beberapa produk menawarkan keran yang didesain khusus untuk kucing, yang dapat memenuhi keinginan mereka. Anak kucing dan kucing dewasa yang kurang minum cukup air dapat mengalami gangguan seluran kemih.

Bagaimana Mencegah Kutu pada Kucing?

Dibeberapa daerah, kutu mendadi masalah bagi kucuing maupun anjing. Kutu lebih lazim ditemui pada musim panas, tetapi mereka dapat ditemukan sepanjang tahun. Dalam jumlah besar, kutu dapat menghisap cukup darah untuk menyebabkan kucing anda kekurangan darah, atau memiliki kandungan sel darah merah yang rendah. Dalam jumlah kecil, mereka akan membuat anak kucing anda merasa sangat gatal, dan bisa menular pada hewan peliharaan anda yang lain di dalam rumah anda.

Pengobatan kutu sangat efektif untuk membunuh dan mencegah kutu, tapi obat tersebut dapat menjadi racun bagi kucing, terutama anak kucing. Hindari obat non resep, untuk diberikan pada kucing dewasa atau anak kucing. Keracunan yang cukup umum ditemui dalam ruang gawat darurat adalah anak kucing yang mengalami gangguan syaraf setelah diobati dengan obat kutu yang hanya diperbolehkan untuk anjing.

Selalulah bertanya pada dokter hewan untuk mendapat anjuran mengenai obat pencegahan kutu terbaik bagi anak kucing anda, dan bacalah aturan produk dengan seksama untuk menghindari penggunaan obat  kutu khusus anjing bagi kucing anda.

Kapan Anak Kucing saya bisa disterilisasi atau dikebiri?

Sebagai tambahan untuk membantu membatasi masalah besar jumlah hewan peliharaan yang berlebihan, pengebirian atau sterilisasi kucing anda dapat membantunya untuk hidup lebih sehat dan bahagia. Sterilisasi akan mencegah bibit penyakit, seperti kanker payudara, kanker rahim atau ovarium, dan pyometra (infeksi rahim). Pengebirian mencegah kanker atau infeksi testikel.

Banyak masalah prilaku kucing dapat dicegah dengan pengebirian dan sterilisasi. Kucing jantan yang tidak dikebiri cendrung untuk berkeliaran dimalam hari, dan dinding rumah anda akan sering mereka kencingi ketika mereka berada di dalam. Bau air seni kucing di karpet atau dinding sangat tidak mungkin dihilangkan. Kucing jantan juga cenderung berkelahi sampai mengakibatkan luka gigitan dan bengkak, yang  biaya perawatannya mahal.
Kucing betina yang tidak disterilisasi cendrung untuk berkeliaran, dan akan menarik kucing pejantan yang tak diundang kedalam lingkungan, pekarangan, dan mungkin rumah anda.

Jika anda berencana untuk mengebiri atau men-sterilisasi kucing anda, lakukanlah pada saat kucing masih sangat muda, sterilisai (betina) dan pengebirian (jantan) yang dilakukan pada usia 8-12 minggu lebih tidak mengkhawatirkan dibandingkan pendekatan tradisional dengan melakukan operasi pada usia 4-6 bulan. Pada usia muda,, operasi merupakan cara yang paling mudah sehubungan dengan waktu operasi yang lebih sedikit dan pemulihan yang lebih cepat.

Banyak penelitian yang tidak menunjukkan hubungan antara pengebirian di usia muda dengan penyakit di usia dewasa. Beberapa teori mengatakan bahwa kegemukan dan tersumbatnya saluran kemih dihubungkan dengan pengebirian di usia muda, tetapi hasilnya tidak meyakinkan.
Benar bahwa kucing yang telah dikebiri dan disterilisasi menjadi kurang aktif, jadi penting untuk megawasi berat badan kucing anda saat dia sudah tua untuk menghindari kegemukan, dan beberapa penyakit yang menyertainya.
 
Copyright 2010 Info Dunia. All rights reserved.
Themes by Ex Templates Blogger Templates l Home Recordings l Studio Rekaman