Monday, January 10, 2011

Hamster Compbell

Hamster Campbell (Phodopus Campbelli) termasuk jenis Hamster kerdil Rusia dan merupakan spesies dari Hamster kerdir. Dietemukan oleh W.C. Campbell pada tahun 1902 di Tuva, sebuah wilayah yang terletak di perbatasan Rusia dan Tiongkok. Seekor Hamster Campbell yang dipelihara dalam kandang bisa mencapai umur 18-36 bulan; mencapai kematangan seksual pada umur 5 minggu; sekali melahirkan bisa menghasilkan 4-6 bayi; Hamster bisa langsung kawin setelah melahirkan. Hamster Campbell pada umumnya aktif pada saat menjelang malam sampai subuh.

Kelebihan Hamster Campbell
Hamster ini memiliki banyak variasi warna dan tipe bulu sehingga Anda memiliki banyak pilihan. Hamster ini termasuk pandai untuk ukuran seekor hamster dan ada sedikit tantangan bagi Anda untuk menjinakkan hamster-hamster Campbell yang selama ini dikenal galak.

Kekurangan Hamster Campbell
Karena banyaknya hamster campbell yang "salah asuh" dan menjadi galak, tentu saja hamster ini tidak cocok bagi anak kecil dan orang yang tidak rela mendapat satu atau dua gigitan. Hamster ini sering diternakkan secara massal sehingga kualitasnya banyak yang menurun, sama seperti hamster Syrian. 

Pemeliharaan dan Perawatan Burung Prenjak

Burung Prenjak biasanya hidup secara berkelompok. Mereka memiliki kelompok dan wilayah sendiri-sendiri, sehingga antar kelompok hidup terpisah. Untuk mempertahankan wilayahnya, Burung Prenjak atau sering juga disebut Ciblek ini, harus berani bertempur (adu suara) dengan Burung Prenjak lain.
Di habitat aslinya, Burung Prenjak mencari makanan berupa serangga kecil yang terbang. Burung ini juga suka dengan ulat kandang, kroto maupun jengkrik kecil. Pemberian makanan ini wajib, karena hanya dengan makanan itu prenjak yang dirawat penghobi bisa bertahan hidup.
Dalam masalah pemeliaharaan dan perawatan Burung Prenjak, bisa dibilang gampang-gampang susah. Memelihara Burung Prenjak yang baru ditangkap dari alam, pemeliharaannya lebih sulit, terutama untuk pemberian makan dan pelatihan.
Pemberian makan kroto atau ulat kandang harus dilakukan secara rutin dan tidak boleh terlambat. Namun untuk mengantisipasi jika kita terlambat memberikan makanan, sebaiknya disiapkan makanan tambahan berupa voor kecil.
Jika Burung Prenjak sudah mau makan voor, maka harapan untuk bisa hidup lebih lama cukup terbuka, walaupun kita sering terlambat memberikan kroto. Tetapi  yang terpenting adalah bagaimana memberikan perawatan lanjutan, misalnya memandikan, menjemur maupun menjaga kesehatannya.
Yang juga harus diperhatikan oleh para penghobi yang merawat Burung Prenjak trotol (piyik), sebaiknya pada awal perawatan, hindari memandikan burung yang masih baru. Sebab kondisinya masih rentan terhadap penyakit, sehingga mudah sekali terserang penyakit pilek yang  berakibat pada kematian.


Baca Juga:
Persiapan Burung Prenjak Untuk Lomba
Cara Penangkaran Burung Cucak Ijo
Mengenal Burung Cucak Ijo
Mengenal Keluarga Jalak
Burung Gould Amadin
 
Copyright 2010 Info Dunia. All rights reserved.
Themes by Ex Templates Blogger Templates l Home Recordings l Studio Rekaman