Friday, January 18, 2013

Ebook : 100 Pesan Nabi Untuk Wanita Solehah

Bang Haji bilang dalam sebuah lagunya "Hanya istri solehah, perhiasan dunia ..." he..he.... Istri yang solehah adalah perhiasan dunia, memang begitulah adanya. Namun, menjadi seorang istri yang solehah itu adalah satu hal yang sangat sulit.

buku wanita solehah


Namun, bagi seorang muslimah yang memiliki niat untuk menjadi seorang istri solehah, sebenarnya Rasulullah Saw telah memberikan indikatornya, beliau bersabda:
"Sebaik-baik perempuan adalah istri yang jika kamu memandangnya, ia akan membahagiakanmu; jika kamu menyuruhnya, dia akan menaatimu; dan jika kamu pergi, dia akan menjaga harta dan harga dirimu"

Berikut ini saya ingin berbagi sebuah buku dalam bentuk digital atau yang sering disebut ebook, buku ini berjudul "100 Pesan Nabi Untuk Wanita Salehah". Buku ini ditulis oleh Badwi Mahmud Al-Syaikh dan diterjemahkan oleh M. Khoiron Durori. Buku ini berbentuk executable (file exe), jadi tinggal double klik aja, langsung deh kebuka filenya dan selamat membaca.

Note: buku ini saya peroleh dari internet, bila ada yang keberatan mengenai pemasangan link download buku ini, mohon hubungi admin disini.

Download ebooknya disini.

Tips Cara Beternak Burung Kenari

Saat tulisan ini dimuat, orang-orang lagi ramai memelihara burung, termasuk salah satunya yang paling banyak penggemarnya adalah burung kenari. Dalam tulisan sebelumnya saya pernah berbagi mengenai cara merawat burung kenari dan ternyata pengunjung yang membaca tulisan tersebut cukup banyak. Maka dari itu, saya coba kembali menuliskan tips lainnya yang berkaitan dengan burung kenari, dan kali ini saya akan berbagi tips mengenai cara beternak burung kenari.
cara beternak burung kenari
cara beternak burung kenari

Dalam beternak burung kenari, ada beberapa faktor yang akan menetukan keberhasilannya, diantaranya yang perlu diperhatikan adalah usia burung kenari tersebut. Kenari yang paling baik untuk diternakkan adalah yang usianya sedang, kalo untuk ukuran manusia kira-kira usia 25 sampai 30 tahun he..he.., nah untuk burung kenari, usianya yang paling ideal adalah 6 bulan untuk kenari betina dan 8 bulan untuk kenari jantan. Namun untuk kenari yang besar seperti Yorkshire, biasanya birahinya agak lambat, minimal 1 tahun.

Selanjutnya, untuk bisa berkembang biak, tentu anda harus menjodohkan burung kenari jantan dengan betina (ya ea laaah... he..he...), nah masalahnya adalah bagaimana cara menentukan mana kenari jantan dan mana kenari betina. Bagi para pemula, memang biasanya agak kesulitan dalam menentukan antara kenari jantan dan kenari betina, tetapi bagi para hobis senior, mereka biasanya sudah bisa menentukan mana kenari jantan dan mana yang betina hanya dengan melihat postur tubuhnya saja, walaupun kadang-kadang para hobis senior pun masih kesulitan untuk menentukan jenis kelamin burung kenari tertentu.

Hal lain yang perlu diperhatikan dalam beternak burung kenari adalah lingkungan dan sarana, maksudnya sarana dan lingkungan sangkar atau kandangnya. Usahakan dibuat senyaman mungkin, toh kita pun kalau tinggal di tempat yang nyaman dan terhindar dari gangguan tentu akan lebih merasa betah dan nyaman untuk (tiiiiiiit ..... sensor) dengan pasangan kita he.he..he.. Usahakan sangkarnya jauh dari gangguan semut/serangga, cicak, dan tikus dan tentu saja aman dari gangguan maling ... he..he....

Posisi kandang sebaiknya menempel di dinding, bagian kiri dan kanan ditutup. Untuk menghindari gangguan serangga atau semut, di sekeliling bagian kandang yang menempel di dinding diberi kapur barus atau semacamnya yang dapat menghindarkan gangguan serangga. Untuk kandang yang menggunakan kaki, maka usahakan kaki-kaki kandangnya diolesi dengan oli. Tujuannya yaitu untuk menghindari gangguan tikus.

Proses selanjutnya yaitu proses menjodohkan kenari, tentu saja dengan catatan burung kenari anda sudah berada dalam usia yang siap untuk diternakkan sebagaimana yang sudah saya jelaskan di atas. Proses menjodohkan burung kenari yaitu kenari jantan dan betina ditempatkan pada sangkar yang berbeda, namun kedua sangkar tersebut ditempatkan secara berdekatan/bergandengan. Ingat, jangan langsung memasukkan kenari jantan dan betina dalam satu kandang, karena bila mereka belum saling tertarik untuk bercinta he...he... yang ada malah berantem dan kalau ini terjadi, proses penjodohan akan memakan waktu yang lama lagi. Jadi sabar dulu, toh kita juga kalo mau mendekati cewe kan harus ada PDKT dulu, baru abis itu tembak deh ... ha..ha..ha...

Nah, berikut ini beberapa tips mengenai cara meningkatkan libido/birahi si burung kenari tersebut agar cepat bisa dijodohkan:
  1. Berilah burung kenari anda makanan yang bergizi tinggi seperti telor puyuh, multivitamin dan lain-lain
  2. Jemurlah burung kenari anda secara rutin setiap pagi
  3. Sandingkan sangkar kenari jantan dan betina secara terus menerus, kalau ada, panas-panasin dengan kenari jantan lainnya biar tambah hot ... hot ... hot... he..he...
  4. Jangan lupa, selain berikhtiar secara fisik, lakukan juga ikhtiar secara spiritual yaitu berdo'a semoga burung kenari anda cepat berjodoh he.he...
  5. Satu lagi, dalam sangkar betina, disediakan sarang berikut isinya ..... buat apa? baca terus aja .. he..he..
Selanjutnya, kita anggap burung kenari anda sudah siap untuk dijodohkan, adapun ciri-cirinya kenari anda siap untuk dijodohkan adalah sebagai berikut:
  • Pada saat kenari jantan didekatkan dengan kenari betina, si jantan akan menabrak sangkarnya dengan kencang (mungkin ngga ku..ku... kali ya he..he...), dan si kenari betina akan menggelepar-geleparkan sayapnya, konon katanya dia minta untuk segera dikawin .... nah lho!!!
  • Pada saat sore hari atau menjelang tidur, keduanya akan tidur berdekatan
  • Sewaktu-waktu antara kenari betina dan jantan akan saling meloloh makanan
  • Masih ingat dengan sarang dalam sangkar betina tadi? Nah, jika si betina menyusun dan merapikan isi sarang, maka berarti si kenari betina tersebut sudah siap untuk diternakkan
  • Kalo udah begitu, anda bisa segera menyatukan kedua kenari tersebut, waktu yang terbaik katanya sih pada sore hari, meskipun tidak ada patokan kapan waktu yang paling baik tapi kalau disatukan di sore hari, diharapkan pada malam harinya mereka sudah rukun dan esok harinya sudah berjodoh.
  • Ketika sudah disatukan, jangan lupa untuk terus memantau perkembangannya, karena dikhawatirkan terjadi pertengkaran diantara mereka, kalo terjadi seperti itu, saya sarankan untuk dikonsultasikan ke kantor KUA terdekat .... lho..lho.. ha..ha...
Selanjutnya, kalau burung kenari tersebut sudah berjodoh, perhatikan kandangnya, lihat sarangnya apakah kotor? Jika sarangnya kotor, segera ganti, angkat sebagian sarang dan simpan di bagian bawah sangkar. Jangan lupa untuk menyediakan kapas halus di dalam sangkar, tujuannya untuk si betina memperhalus sangkarnya. Biasanya ketika si kenari betina siap untuk bertelor, dia akan mencabuti buru jantannya atau kadang-kadang dia mencabuti bulunya sendiri, tujuannya untuk memperhalus sarangnya. Nah, untuk menghindari pencabutan bulu secara terus menerus, makanya kita siapkan kapas di dalam sangkarnya.

Demikian tips cara beternak burung kenari, mudah-mudahan bisa bermanfaat dan selamat mencoba :D

Sejarah Banjir di Jakarta


You'll Never Walk Alone - Musim penghujan telah tiba. Dan banjir adalah masalah klise yang menjadi momok bagi warga Jakarta, terutama bagi mereka yang dari tahun ke tahun selalu menjadi langganan banjir. Berbagai upaya telah dilakukan untuk mengatasi banjir, namun tampaknya banjir dan permasalahannya tidak bisa begitu saja lenyap dari Kota Jakarta. Banjir menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari Kota Jakarta.

Upaya pengendalian banjir di Jakarta sesungguhnya sama tuanya dengan usia Kota Jakarta itu sendiri. Jakarta yang didirikan oleh Jan Pieters Z. Coen pada awal abad ke-17 dengan nama Batavia yang dibangun dengan konsep kota air (waterfront city) mirip dengan negeri Belanda, merupakan kota yang akrab dengan permasalahan banjir.

Batavia didirikan pada di tahun 1619 di lokasi Kota Pelabuhan Sunda Kelapa. Saat itu Batavia memang dirancang dengan kanal-kanal seperti Kota Amsterdam atau kota-kota lain di Belanda. Secara historis semenanjung dan Teluk Jakarta memang rawan banjir akibat peningkatan debit air sungai-sungai Cisadane, Angke, Ciliwung dan Bekasi pada musim hujan.

Pertumbuhan permukiman dan perkotaan yang tidak terkendali di sepanjang daerah airan sungai, tidak berfungsinya kanal-kanal dan tidak adanya sistem drainase yang memadai mengakibatkan semakin terhambatnya aliran air ke laut, yang mengakibatkan Jakarta dan kawasan di sepanjang daerah aliran sungai menjadi sangat rentan terhadap banjir.

Berdasarkan catatan sejarah banjir, ketika Jakarta masih disebut Batavia, kota ini sudah beberapa kali dilanda banjir, antara lain, pada tahun 1621, 1654, 1873, dan pada tahun 1918 pada masa pemerintah kolonial Belanda. Kemudian pada periode terakhir ini, banjir besar terjadi pada tahun 1979, 1996, 1999, 2002, dan 2007.

Sebenarnya upaya penanggulangan banjir di Jakarta umurnya hampir setua dengan usia kota ini. Pada zaman pemerintah Kolonial Belanda, frekuensi banjir datang setiap 20 tahun sekali, kemudian menjadi setiap 10 tahun, dan kini menjadi setiap 5 tahun. Ini memang tidak lepas dari topografinya Jakarta yang 40 persen wilayahnya berada di bawah permukaan air pasang, perubahan tata guna lahan, munculnya permukiman baru di hulu sungai dan sepanjang sungai, dan dampak perubahan iklim global.

Harian Sin Po pernah memuat berita mengenai hujan tanpa henti sejak Januari hingga Februari 1918, menyebabkan harga sejumlah bahan pokok naik. Selama 22 hari, mendung selalu menggantung di Batavia. Bulan Februari 1918, kampung di Weltevreden terendam banjir selama beberapa hari sehingga penduduk setempat terpaksa mengungsi. Saat itu beberapa kampung yang hingga kini menjadi langganan banjir, Tanah Tinggi, Kampung Lima, Kemayoran sudah terendam. Bahkan Kampung Pejambon terendam sampai satu meter hingga penduduk setempat terpaksa mengungsi ke Gereja Willemsskerk yang tingginya lebih dari tiga meter.

Sejak Februari 1918 banjir terjadi beberapa kali dan menyebabkan Kota Batavia lumpuh. Di kawasan seperti Tanah Tinggi, Pinangsia, Glodok, Straat Belandongan, Tambora, Grogol, Petaksinkin, Kali Besar Oost, rata-rata ketinggian air hingga sedada orang dewasa. Begitu di Angke, Pekajon, Kebun Jeruk, Kapuran, Kampung Jacatra atau Kampung Pecah Kulit di samping Kali Gunung Sahari, serta Penjambon, air juga merendam rumah-rumah penduduk “boemiputra”. Pasar Baru, Gereja Katedral, dan daerah sebelah barat Molenvliet (sekitar Monas sekarang) dijadikan tempat pengungsian.

Banjir ini juga mengakibatkan hampir seluruh wilayah Gunung Sahari terendam, kecuali sedikit di depan Gang Kemayoran. Untuk menuju Senen, orang harus berenang hingga wilayah Kalilio (jalan ini masih ada hingga sekarang dan terletak di samping terminal Senen). Sampai di Kalilio air terlihat setinggi 50 cm. Gedung kantor Marine menjadi tempat pengungsian warga pribumi dari Gang Chambon.

Sementara, di wilayah Batavia bagian barat, banjir terjadi akibat jebolnya bendungan Kali Grogol. Beberapa kampung seperti Kampung Tambora, Suteng, kampung Klenteng, Kapuran berubah menjadi empang. Satu-satunya sarana transportasi yang dapat digunakan adalah sampan dan perahu kecil.

Kondisi serupa terjadi di wilayah Kampung Pesayuran dan Kebon Jeruk. Perahu bahkan bisa berjalan di gang-gang yang biasanya digunakan sebagai jalan kereta kuda. Akhir Februari 1918, banjir mulai surut. Keadaan Batavia berangsur-angsur normal kembali.

Belajar dari pengalaman itu, pemerintahan kolonial Hindia Belanda mulai melakukan berbagai pembenahan sistem pengendali banjir. Selain membangun beberapa infrastruktur baru, proyek pembangunan Kali Grogol, dan Pintu Air Manggarai yang dilengkapi dengan Saluran Banjir Kanal Barat diteruskan kembali.

Seperti yang diprediksi sebelumnya oleh Prof. Herman Van Breen, arsitek Belanda yang menggagas pembangunan Banjir Kanal Barat, bahwa kehadiran fasilitas pengendali banjir tersebut tidak sepenuhnya menjamin Jakarta terbebas dari banjir. Keberadaan Banjir Kanal Barat dan Pintu Air Manggarai, hanya akan berakibat pada pengalihan wilayah banjir. Jika sebelumnya banjir melanda kawasan Weltevreden dan Menteng, dengan adanya kanal dan pintu air tadi, air lalu mengalir ke tempat yang lebih rendah sehingga banjir pun berpindah ke daerah Manggarai dan Jatinegara.

Selain itu, Van Breen juga merancang adanya terusan di lingkar luar Banjir Kanal Barat, yang sekarang mungkin melingkari hingga kawasan Pasar Minggu. Tetapi, gagasan ini tidak jalan. Adapun pemikiran Van Breen terkait pembuatan terusan di timur baru digaungkan kembali tahun 1970-an dan gagasan itu baru direalisasikan pada tahun 2003.

Untuk mengatasi banjir akibat hujan lokal dan aliran dari hulu di Jakarta bagian timur dibangun Banjir Kanal Timur. Proyek Banjir Kanal Timur dicanangkan sejak 1973, mengacu pada masterplan buatan Netherlands Engineering Consultants (Nedeco). Rancangan ini didetailkan lagi lewat desain Nippon Koei pada 1997. Namun penggalian kanal pertama kali baru dimulai pada 2003.

Tujuan pembangunan BKT, selain untuk mengurangi ancaman banjir di 13 kawasan, dan untuk menampung aliran Kali Ciliwung, Kali Cililitan, Kali Cipinang, Kali Sunter, Kali Buaran, Kali Jati Kramat, dan Kali Cakung. Namun hingga saat ini pembangunan Banjir Kanal Timur yang telah selesai itu ternyata tak mampu menghilangkan banjir di Jakarta. Ternyata, Jakarta harus melakukan terobosan Paling Berani untuk mengusir Banjir sejauh mungkin, semoga saja terwujud.





 
Copyright 2010 Info Dunia. All rights reserved.
Themes by Ex Templates Blogger Templates l Home Recordings l Studio Rekaman