Wednesday, April 22, 2015

Parah,Pengendara Paling Membahayakan Ini Diburu Polisi

Pemotor paling berbahaya.  style="-webkit-transition: all 0.25s; border: 0px; color: #ee3322; font-family: inherit; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; outline: none; padding: 0px; text-decoration: none; transition: all 0.25s; vertical-align: baseline;" target="_blank">Foto
BeritaU - Kendaraan motor merupakan salah ssatu sarana transportasi yang paling praktis, irit, dan murah. Walaupun kenyamanan saat berkendara motor tidak seperti saat menggunakan mobil, atau transportasi umum lainnya.

Pengguna sepeda motor di jalan juga kian hari kian meningkat, namun begitu banyak sekali pelanggaran yang dilakukan oleh pemotor ini, mulai dari tidak menggunakan helm, berkendara melebihi muatan, atau ugal-ugalan di jalan raya.

Salah satunya adalah pemotor yang satu ini, yang terlihat tidak mengenakan helm. Dan parahnya lagi, ia membonceng seluruh keluarganya yang berjumlah enam orang dalam satu motor. Tentunya ini sangat mengancam nyawa penumpangnya.

Kini, pemotor yang berada di Argentina ini, sedang dalam incaran polisi. Mereka kerap terlihat berkendara melalui kota San Miguel de Tucuman, di utara-barat provinsi Argentina dari Tucuman.

Seorang pria di dalam foto terlihat memegang setang sepeda, sementara tiga anaknya mengangkangi tangki bensin di depannya dan seorang gadis dan seorang wanita duduk di kursi belakangnya. 


Pemotor paling berbahaya.
Setelah kemunculan foto tersebut, hanya beberapa minggu muncul kembali sebuah keluarga dengan tujuh orang naik sepeda motor, di kota Junin di provinsi timur Argentina Buenos Aires.

Tindakan yang dilakukan keluarga ini telah dikutuk di media sosial, setelah gambar kejadian ini muncul secara online di Argentina.

Salah satu pengguna, Amatista Avalos Muro, menulis: "Ini benar-benar luar biasa. Orang tua ini sedang mengatur anak-anaknya untuk mati."

Sementara lain, Ramses Crespo Cruz, menuliskan: "Jadi sedih bahwa beberapa orang tua sangat tidak bertanggung jawab. Mereka anak-anak miskin."

Polisi mengatakan mereka sedang mencari orang tua. Seorang juru bicara mengatakan: "Kami telah melihat gambar dan mengecam keras perilaku benar-benar tidak bertanggung jawab dan berbahaya ini. Kami telah meminta siapa saja yang mengakui keluarga ini untuk melapor."

Inilah Ini Hasil MRI Otak Remaja yang Memberontak

Otak pemberontak. Foto
BeritaU - Perilaku remaja saat ini tidak bisa diprediksi, apalag mereka sangat rentan terbawa arus pergaulan. Maka tidak heran, banyak remaja yang melakukan hal-hal yang buruk, karena pengaruh teman-temannya.

Tentunya ini menjadi kekhawatiran bagi para orangtua, yang sibuk bekerja dan tidak sempat untuk memonitor anaknya setiap waktu. Lalu apa yang sebenarnya terjadi pada remaja yang memberontak, apakah ada faktor keturunan atau murni pengaruh dari lingkungan?

Andai saja kita bisa mengintip ke dalam pikiran remaja, yang mempunyai masalah, dan melihat apa yang ada di pikiran mereka. Jangan hanya berandai-andai saja, ternyata kini kita bisa mengintip apa yang terjadi pada otak remaja yang memberontak.

Para ilmuwan telah mengungkapkan scan secara akurat, apa yang terjadi di dalam otak seorang remaja ketika mereka memberontak.

Hasil menunjukkan, bagaimana pemberontakan sering dipicu oleh kebutuhan orang muda untuk menegaskan individualitas, serta keinginan untuk memisahkan dari orangtua mereka.

Studi ini mencatat gambar otak remaja, ketika mereka diperlihatkan video dari teman-temannya secara terpisah, dan juga video dari orangtua mereka.

"Otak bagian tengah mereka semakin aktif, ketika diperlihatkan video teman-temannya dibandingkan dengan orangtua," kata Darby Saxbe, asisten profesor psikologi di University of Southern California.

Peneliti ini melacak aktivitas otak dari 22 remaja, yang berusia antara 16 sampai 18, melalui Magnetic Resonance Imaging (MRI).

Hasil scan MRI mengungkapkan lonjakan aktivitas di precuneus--bagian otak yang mengontrol kesadaran tentang pikiran dan perilaku orang lain.

Meskipun penelitian telah menunjukkan bahwa remaja cenderung ingin bergaul lebih banyak dengan teman-temannya, namun tetap orangtua seharusnya tidak membiarkan mereka terlepas dari pengawasan kita dengan membangun hubungan lebih erat lagi.

Berdasarkan penelitian ini, pelajaran potensial yang bisa didapatkan adalah, "Jauhkan temannya, saat Anda dekat dengan anak Anda," kata Saxbe.

Studi ini mengikuti penelitian Duke University tahun lalu, bagaimana otak remaja berbeda dengan orang dewasa--dan mengapa mereka lebih mungkin untuk memberontak. Hal ini membuat banyak remaja rentan terhadap perilaku berisiko.
 
Copyright 2010 Info Dunia. All rights reserved.
Themes by Ex Templates Blogger Templates l Home Recordings l Studio Rekaman