Friday, March 18, 2011

Feline Panleucopenia

Apa yang dimaksud dengan feline panleucopenia ?
Penyakit ini disebut juga Feline Parvovirus, Feline Infectous Enteritis/FIE (radang usus menular). Panleucopenia adalah penyakit serius yang cukup berbahaya pada kucing. Penyakit ini diakibatkan oleh virus. Angka kematian berkisar 25 – 85 % pada kucing yang belum divaksinasi. Penyakit mudah menular ke kucing lain, tetapi tidak menular pada manusia dan anjing.

Bagaimana penyakit ini menular ?
Penyakit ini menular kontak langsung atau tidak langsung melalui air liur, air kencing,muntah dan melalui kotoran kucing yang terinfeksi. Selain itu anak kucing juga dapat tertular virus dari induknya, bila sang induk terserang virus ini pada saat bunting.
Virus panleucopenia dapat bertahan cukup lama di luar tubuh kucing. Sebagian besar desinfektan tidak mampu membunuh virus ini. Oleh karena itu penularan terbesar terjadi melalui kontak dengan kandang, lantai atau peralatan makan dan minum kucing yang tercemar virus dan tidak dibersihkan dengan desinfektan yang sesuai.
Virus masuk ke tubuh kucing biasanya melalui mulut, berkembang di kelenjar pertahanan di bagian mulut, lalu menyebar ke seluruh tubuh. Kemudian virus akan berkembang di beberapa organ seperti kelenjar pertahanan seluruh tubuh, sumsum tulang dan selaput lendir usus yang menyebabkan hancurnya usus.

Bagaimana tanda-tanda kucing terkena penyakit ini ?
Penyakit ini dapat menyebabkan anemia, muntah-muntah dan diare yang parah pada kucing. Kadang-kadang perkembangan penyakit sedemikian cepat sehingga anak kucing mati tiba-tiba sebelum pemiliknya sempat melihat tanda-tanda sakit. Setelah diare dan muntah, biasanya diikuti dengan hilangnya nafsu makan yang mengakibatkan dehidrasi dan kematian.

Apakah penyakit ini dapat diobati ?
Hingga saat ini belum ada obat yang dapat membunuh virus di dalam tubuh kucing. Kesembuhan kucing sangat tergantung kekebalan tubuh kucing tersebut. Obat yang diberikan hanya bertujuan mencegah infeksi lain yang disebabkan bakteri dan meningkatkan kondisi tubuh kucing. Perawatan intensif diperlukan agar kucing tetap makan dan memperoleh nutrisi yang cukup untuk melawan virus.

Bagaimana mencegah penyakit ini ?
Penyakit ini dapat dicegah dengan vaksinasi yang teratur. Anak kucing dapat divaksinasi pada umur 8-10 minggu. Agar kekebalan yang terbentuk lebih terjamin sebaiknya vaksinasi diulang 1 bulan kemudian. Setelah itu vaksinasi dianjurkan diulang setiap tahun. Untuk kucing dewasa atau berumur lebih dari 6 bulan yang belum pernah divaksinasi, vaksinasi bisa dilakukan tiap tahun.

Bagaimana akibat jangka panjang penyakit ini ?
Pada  beberapa kasus, penyakit menyebabkan kerusakan usus yang sangat parah, sehingga kucing yang sembuh mengalami kesulitan untuk menyerap nutrisi makanan. Pada beberapa kasus lain kucing yang sembuh mengalami diare terus-menerus.

Kapan sebaiknya membawa kucing baru ke rumah ?
Anda baru saja kehilangan kucing yang mati akibat penyakit ini. Akan tiba saatnya anda menginginkan penggantinya. Virus panleucopenia dapat bertahan hingga 1 tahun di lingkungan. Akan lebih baik bila anda menunggu setidaknya 1 tahun sebelum membawa kucing baru ke rumah. Bila ingin lebih cepat, tunggulah setidaknya 1 bulan sambil membersihkan kandang, peralatan makan, daerah yang diduga tercemar virus, dll dengan desinfektan yang tepat. Lebih baik lagi membawa kucing dewasa yang sudah di vaksinasi.

Desinfektan jenis apa yang dapat membunuh virus ini ?
Sebagian besar desinfektan rumahan yang dijual bebas di supermarket tidak dapat membunuh virus ini. Carilah desinfektan khusus hewan di petshop-petshop atau tempat lain yang mengandung bahan aktif golongan formaldehida atau Chlorin.
Lihat juga 

Flu Kucing

Apakah Flu Kucing itu?
Flu kucing adalah penyakit pada kucing yang biasanya disebabkan oleh infeksi satu atau kombinasi beberapa virus (virus herpes dan virus calici) dan bakteri.
Bagaimana cara penularan Penyakit ini ?
Sepertihalnya penyakit flu pada manusia, flu kucing juga menyebar melalui air liur,cairan bersin/droplet yang mengandung virus. Droplet ini tersebar melalui bersin, kontak langsung atau tidak langsung melalui peralatan (tempat makanan, minuman, kandang,dll) yang tercemar virus. Kontak tidak langsung juga dapat terjadi melalui sentuhan manusia, oleh karena itu cucilah tangan dengan sabun/antiseptik setelah memegang kucing sakit agar tidak menulari kucing lain.
Masa inkubasi penyakit ini dapat mencapai 3 minggu, artinya kucing bisa saja tidak menunjukkan gejala sakit flu hingga 3 minggu sejak virus menyerang. Selama 3 minggu tersebut kucing bisa saja menyebarkan virus, meskipun tidak terlihat sakit.
Bagaimana tanda-tanda kucing terserang Flu ?
Gejala flu kucing mirip seperti flu pada manusia. Di awali dengan bersin-bersin bekelanjutan, demam, nafsu makan berkurang atau hilang sama sekali, lemah, lesu, diikuti dengan batuk, mata merah dan berair. Tanda-tanda penyakit biasanya mulai berkurang setelah 7 hari dan kembali ke kondisi semula dalam 2-3 minggu. Pada beberapa kasus, penyakit ini dapat menyebabkan semacam sariawan pada mulut dan menyebabkan kucing kesakitan bila makan.
Apakah Flu kucing menular pada manusia ?
Tidak. Virus flu pada kucing berbeda dengan virus flu yang menyerang manusia.
Apakah flu kucing dapat diobati ?
Sayangnya hingga saat ini belum ada obat untuk flu kucing. Segera temui dokter hewan bila gejala penyakit ini terjadi pada kucing Anda. Pemberian obat-obatan seperti antibiotik lebih bersifat mencegah infeksi sekunder yang disebabkan oleh bakteri. Obat-obat lain yang diberikan biasanya bertujuan untuk mengurangi gejala flu seperti menurunkan panas, melegakan pernafasan dan menghilangkan lendir saluran pernafasan yang berlebihan. Selebihnya sangat tergantung pada sistem kekebalan tubuh kucing itu sendiri.
Pada kucing dengan kondisi dan gizi yang bagus, penyakit flu ini akan sembuh sendiri dalam waktu 2-3 minggu. Meskipun kucing tidak mau makan, usahakan ada makanan yang masuk ke dalam tubuh dengan cara disuapi, agar kucing tersebut tetap mempunyai energi dan nutrisi yang baik untuk memerangi virus flu.
Apakah Kucing yang terserang Flu dapat kembali sehat ?
Biasanya kucing yang terserang flu kembali sehat dalam beberapa minggu. Pada beberapa kasus infeksi dan gejalanya berlangsung lebih lama, Kucing terlihat selalu bersin-bersin dan pilek selama beberapa bulan. Hal ini dapat menyebabkan kondisi kucing kurang baik dan mudah terserang penyakit lain.
Perlukah diberi vitamin atau suplemen ?
Vitamin dan suplemen dapat membantu meningkatkan kondisi dan sistem kekebalan tubuh kucing yang sedang sakit. Konsultasikan dengan dokter hewan vitamin/suplemen yang cocok beserta dosisnya.
Apakah Vaksinasi dapat menyembuhkan kucing yang sakit flu ?
Vaksinasi lebih bersifat pencegahan.Vaksinasi rutin tidak 100 % melindungi kucing dari penyakit. Pada kucing yang rutin divaksinasi, meskipun terserang flu biasanya tidak parah dan lebih cepat sembuh.

Wednesday, March 16, 2011

Aneh tapi Nyata: Hujan Ikan di Australia

Sepanjang akhir pekan lalu, penduduk suatu kota kecil di wilayah tandus Australia bagian utara mengalami berkah yang jarang terjadi. Kota mereka dilanda hujan ikan. Laman harian The Telegraph mengungkapkan, dalam dua hari berturut-turut Kota Lajamanu di negara bagian Northern Territory kejatuhan banyak ekor ikan. Bersama dengan air hujan, ikan-ikan itu muncul begitu saja dari langit. Sebagian besar ikan masih dalam keadaan hidup.  Hujan ikan itu baru berhenti Senin.
Para pakar cuaca di Australia yakin bahwa ikan spangled perch, salah satu jenis ikan air tawar di Australia, tampaknya terhisap ke dalam badai. Mereka lalu dibawa angin kencang sebelum akhirnya berguguran di Lajamanu, kota yang jumlah penduduknya hanya 669 orang. “Badai membawa ikan-ikan itu naik hingga ketinggian 40 ribu hingga 50 ribu kaki di udara,” kata seorang pakar senior di Biro Meteorologi Australia, Mark Kersemakers. “Saat mereka ikut dalam ‘sistem’ badai, mereka membeku. Setelah beberapa waktu, mereka bebas dari badai,” lanjut Kersemakers.
Ini merupakan kali ketiga dalam kurun waktu lebih dari 30 tahun di mana Lajamanu dilanda hujan ikan. Peristiwa serupa terjadi pada 1974 dan 2004. “Biasanya, ikan ada di dalam air. Sekarang ikan-ikan itu jatuh dari langit. Bagaimana kalau sesuatu yang lebih besar jatuh dari langit?” kata Joe Ashley, warga berusia 55 tahun. “Bisa saja besok-besok ada buaya yang akan jatuh dari langit,” lanjut Ashley.

Friday, March 4, 2011

Pink Eye

Pendahuluan
Pink eye merupakan penyakit radang mata menular pada ternak, terutama sapi, kerbau, kambing dan domba. Pink eye disebut juga penyakit epidemik, karena ditempat yang telah terinfeksi dapat berjangkit kembali setiap tahunnya. Penyakit ini sering timbul dengan tiba-tiba terutama pada hewan dalam keadaan lelah. (Blood, dkk, 1983).
Pink eye dapat menyerang semua jenis ternak dan semua tingkat umur, tetapi hewan muda lebih peka dibandingkan dengan hewan tua. Penyebab utama pink eye pada sapi adalah moraxella bovis sedangkan pada domba dan kambing sering dikenal rickettsia colesiota, namun para ahli masih banyak berbeda pendapat ada yang menyebutkan penyebabnya bakteri, virus, chlamidia dan juga rickettsia. (Anonymous, 1998).

Etiologi
Pink eye dapat disebabkan oleh mikroorganisme pathogen, benda asing, trauma dan perubahan iklim. Faktor-faktor yang mempengaruhi timbulnya infeksi pink eye yaitu lalat, debu, kelembaban, musim, kepadatan hewan di dalam kandang serta kualitas makanan.  (Anonymous, 1998).
Infeksi pink eye lebih banyak berjangkit pada peralihan musim kemarau dibandingkan dengan musim penghujan. Tetapi pada kasus yang kronis dapat berlangsung sepanjang tahun. (Made, 1997).

Gejala klinis
Masa inkubasi penyakit ini biasanya 2-3 hari, kadang-kadang lebih panjang, hewan penderita mengalami demam, depresi dan penurunan nafsu makan, mata mengalami konjunctivitis, kreatitis, kekeruhan kornea dan lakrimasi. Pada kasus yang berat dapat menimbulkan ulserasi kornea dan kebutaan. Pada kornea mata hewan yang sembuh dari penyakit ini terdapat jaringan parut. (Made, 1997)

Patogenesis
            Pada infeksi akut sekresi mata bersifat purulen, pada bagian bawah mata selalu basah, photopobia (takut cahaya). Kekeruhan kornea dapat meluas menutupi seluruh permukaan lensa mata bila diamati terlihat bintik-bintik putih atau keabu-abuan di tengah bola mata. Apabila membrana nictitan robek, maka bakteri oportunis dapat masuk kedalamnya dan mengakibatkan terjadinya infeksi pada mata sehingga mengakibatkan kebutaan. (Anonymous, 1998).
            Bintik-bintik putih semakin menebal dan menutupi permukaan kornea, cairan dari mata yang bersifat purulen saling melekat sehingga bulu mata lengket dan menyebabkan tergangunya penglihatan. Pada kasus yang kronis cairan mata keluar seperti nanah dan menempel di bawah permukaan mata sampai ke hidung bahkan mengeras membentuk keropeng. Pada infeksi ringan atau sub akut terlihat air mata cenderung keluar, kornea keruh dan sedikit pembengkakan pada jaringan sekitarnya. (Anonymous, 2004).

Diagnosis
                              Diagnosa pink eye dapat dilakukan berdasarkan etiologi, epidemiologi dan berdasarkan gejala klinis. Pemeriksaan berdasarkan gejala klinis pada penderita pink eye akan menunjukan gejala seperti mata merah, kelopak mata bengkak dan lakrimasi yang meningkat. Pada kasus yang akut kornea mata keruh dan terjadinya pengapuran pada kornea mata. (Blood, dkk, 1983).

Pengobatan
Beberapa jenis antibiotik yang sering digunakan dalam pengobatan pink eye seperti larutan zinc sulfat 2.5%, salap mata sulfathiazole 5%, bacitrasin salap (R282), atau kombinasi anti bakterial dengan anestesi lokal (R289) atau serbuk urea-sulfa, yang digunakan secara lokal. Bisa juga dengan tetracycline, oxytetracycline/polymyxin B, atau erythromycine salep, yang diberikan 3-4 kali sehari, atau dengan pemberian larutan perak nitrat 1,5% (8-10 tetes) yang diberikan dengan interval 2-3 kali per minggu. (Blood dkk., 1983)
            Cara yang paling ekonomis dalam pengobatan Pink eye yaitu dengan furazone powder atau penyuntikan LA 200 secara intra musculus maupun diteteskan pada mata, tetapi waktu yang dibutuhkan untuk penyembuhan sangat lama. Adapun Komposisi LA 200 terdiri atas : Gentamycin 100mg/ml : 10 ml, Dexamethasone, 2mg/ml : 10 ml, Aquadestilata  : 10 ml. (Anonymous, 2005)

Pencegahan
            Usaha pencegahan dapat dilakukan dengan mengetahui sumber infeksi dan cara penularannya sehingga dapat dilakukan usaha pencegahan antara lain :
  1. Memusnahkan hewan karier yaitu hewan yang dianggap sebagai sumber infeksi segera diisolasi dari kawanan ternak
  2. Hewan yang terinfeksi segera dikandangkan (isolasi) pada tempat yang gelap, guna untuk menghindari kontak dengan hewan yang sehat baik secara langsung atau tidak langsung seperti dinding kandang, air minum tempat pengembalaan dengan demikian dapat terhindar dari lalat yang merupakan vektor dari jasad renik tersebut.
  3. Sanitasi yaitu dengan menjaga kebersihan kandang serta lingkungan yang bersih serta terbebas dari genangan air.
  4. Mengurangi jumlah hewan di dalam kandang. Akibat terlalu padat hewan didalam kandang dapat menyebabkan kontaminasi sesama.
  5. Pemberian makanan yang cukup mengandung vitamin A atau padang pengembalaan yang baik sehingga dapat terhindar timbulnya infeksi.
Daftar Pustaka
Anonymous. 1998. The Merck Veterinary Manual. Eight Edition. Published by Merck and Co., Inc. USA.  
Anonymous. 2004.http://www.caprine.co.nz
Blood, D. C., O. M. Radostits. And J. A. Henderson. 1983. Veterinary Medicine. 6th. Ed. Lea and Febiger; Philadelphia.
Made Dewa. N.D. 1997. Penyidikan Penyakit Hewan. CV. Bali Media Perkasa. Denpasar.

Mata katarak pada anjing

Penyakit maka katarak adalah kelainan mata yang terjadi pada trah Anjing Golden Retiever. Katarak yang dimaksud disini adalah ketidak jernihan lensa mata. Paling tidak satu jenis penyakit katarak turunan ini akan muncul di usia awal pada anjing Golden Retiever yang mengidapnya, dan kondisi ini bisa menganggu penglihatan si anjing, bahkan bisa berlanjut pada kebutaan total. Selain penyakit katarak turunan, Golden Retiever juga tidak jarang menderita penyakit katarak yang bukan disebabkan oleh turunan.

Di Amerika Serikat, untuk bisa menentukan jenis katarak yang diderita oleh anjing bersumber pada faktor genetic  atau bukan, baru bisa dibuktikan lewat pengujian oleh dokter hewan spesialis mata yang diakui. Bila ada keraguan mengenai jenis katarak tersebut, maka Anjing Golden Retiever tersebut sama sekali tidak direkomendasikan untuk dibiakkan.

Beberapa keturunan Anjing Golden Retiever memiliki gen bawaan yang menyebabkan central progressive retinal atrophy (CPRA), yang menyebabkan kemunduran fungsi retina mata untuk menerima cahaya, dan dapat mengakibatkan kebutaan total pada usia muda. Selain itu, ada jenis kelainan mata yang lain, seperti retinal dysplasia, yang menjadi bahan pertimbangan bila anjing akan dibiakkan.

Kelainan-kelainan pada kelopak mata dan bulu mata, juga dapat terjadi pada trah Anjing Golden Retiever, dimana sebagian merupakan kelainan bawaan, dan sisanya disebabkan oleh faktor lain. Kelainan kelopak mata yang bisa diderita oleh trah Anjing Golden Retiever adalah entropion dan ectropion, yaitu kelainan berupa melipatnya kelopak mata kea rah dalam atau keluar. Sementara, kelainan pada bulu mata diantaranya adalah trichiasis dan distichiasis, yaitu dimana bulu mata dan bulu didekat mata menyentuh dan menyebabkan iritasi mata. Diperlukan tindakan operasi untuk memperbaiki hal tersebut. Meskipun kelihatannya hal itu adalah masalah ringan, namun anjing yang menderita penyakit tersebut tidak boleh dibiakkan.

American Kennel Club (AKC), melarang anjing yang menderita penyakit seperti disebutkan di atas untuk ikut pameran. Di Amerika Serikat, pengujian atas anjing-anjing yang dibiakkan harus dilakukan setiap tahun sampai usia paling tidak & tahun bahkan lebih, karena kelainan-kelainan turunan pada mata dapat muncul setiap waktu sepanjang usia anjing. Pengujian harus dilakukan oleh dokter spesialis mata yang diakui, yang memiliki peralatan dan mendapat pelatihan khusus untuk menguji mata anjing secara benar.

Seberapa banyak porsi makan yang diberikan pada kucing?

Takaran atau porsi makan yang diberikan tergantung dari usia, besar kecilnya badan, gerakan dan sifatnya. Anda bisa mengikuti petunjuk yang ada pada bungkus makanan, atau minta petunjuk dari dokter hewan. Makanan kalengan (cat food) yang diberikan utama atau diganti dengan cat food yang kering, untuk mendukung masa pertumbuhan, memberikan gizi yang seimbang dan untuk melindungi kesehatan gigi.

Pada umumnya kucing hanya makan secukupnya dan menurut seleranya, kecuali kucing yang pernah mengalami kelaparan atau terbiasa makan melewati batas normal. Menurut penelitian, sebanyak 90% kucing bisa mengerti bagaimana mengatur porsi makanannya sendiri, untuk mempertahankan metabolisme tubuh dan agar tidak kegemukan. Tapi, meskipun demikian, anda tidak bisa begitu saja membiarkan kucing anda makan sembarangan. Anda harus mengatur makanan yang diberrikan, jangan terlaupau banyak, agar kucing anda memiliki berat badan ideal, sehat dan stabil. Selain itu, anda juga harus sering mengajaknya barmain dan berolahraga.

Makanan yang terbaik untuk anak kucing

Pilih makanan yang berkualitas tinggi untuk anak kucing. Makanan anak kucing lebih padat kalori dibandingkan dengan makanan bagi kucing dewasa, dan akan membuat anak kucing anda tumbuh dengan sehat. Untuk memastikan bahwa si kecil memakan makanan yang berkualitas tinggi, periksa apakah produk tersebut disetujui oleh lembaga pemerintah yang khusus mengawasi makanan hewan peliharaan.

Banyak anak kucing dapat diberikan makanan “pilihan bebas”, yang berarti biarkan mangkuk berisi makanan kering setiap saat, keciali untuk anak kucing yang rakus. Jika anak kucing anda terlihat berlebihan, ubah jadwal pemberian makanan dan berikan jumlah makanan yang dianjurkan pada penjelasan produk.
Pastikan anda tetap menyediakan air yang bersih dan segar setiap saat. Beberapa anak kucing dan kucing dewasa lebih menyukai minuman dari keran, dan beberapa produk menawarkan keran yang didesain khusus untuk kucing, yang dapat memenuhi keinginan mereka. Anak kucing dan kucing dewasa yang kurang minum cukup air dapat mengalami gangguan seluran kemih.

Bagaimana Mencegah Kutu pada Kucing?

Dibeberapa daerah, kutu mendadi masalah bagi kucuing maupun anjing. Kutu lebih lazim ditemui pada musim panas, tetapi mereka dapat ditemukan sepanjang tahun. Dalam jumlah besar, kutu dapat menghisap cukup darah untuk menyebabkan kucing anda kekurangan darah, atau memiliki kandungan sel darah merah yang rendah. Dalam jumlah kecil, mereka akan membuat anak kucing anda merasa sangat gatal, dan bisa menular pada hewan peliharaan anda yang lain di dalam rumah anda.

Pengobatan kutu sangat efektif untuk membunuh dan mencegah kutu, tapi obat tersebut dapat menjadi racun bagi kucing, terutama anak kucing. Hindari obat non resep, untuk diberikan pada kucing dewasa atau anak kucing. Keracunan yang cukup umum ditemui dalam ruang gawat darurat adalah anak kucing yang mengalami gangguan syaraf setelah diobati dengan obat kutu yang hanya diperbolehkan untuk anjing.

Selalulah bertanya pada dokter hewan untuk mendapat anjuran mengenai obat pencegahan kutu terbaik bagi anak kucing anda, dan bacalah aturan produk dengan seksama untuk menghindari penggunaan obat  kutu khusus anjing bagi kucing anda.

Kapan Anak Kucing saya bisa disterilisasi atau dikebiri?

Sebagai tambahan untuk membantu membatasi masalah besar jumlah hewan peliharaan yang berlebihan, pengebirian atau sterilisasi kucing anda dapat membantunya untuk hidup lebih sehat dan bahagia. Sterilisasi akan mencegah bibit penyakit, seperti kanker payudara, kanker rahim atau ovarium, dan pyometra (infeksi rahim). Pengebirian mencegah kanker atau infeksi testikel.

Banyak masalah prilaku kucing dapat dicegah dengan pengebirian dan sterilisasi. Kucing jantan yang tidak dikebiri cendrung untuk berkeliaran dimalam hari, dan dinding rumah anda akan sering mereka kencingi ketika mereka berada di dalam. Bau air seni kucing di karpet atau dinding sangat tidak mungkin dihilangkan. Kucing jantan juga cenderung berkelahi sampai mengakibatkan luka gigitan dan bengkak, yang  biaya perawatannya mahal.
Kucing betina yang tidak disterilisasi cendrung untuk berkeliaran, dan akan menarik kucing pejantan yang tak diundang kedalam lingkungan, pekarangan, dan mungkin rumah anda.

Jika anda berencana untuk mengebiri atau men-sterilisasi kucing anda, lakukanlah pada saat kucing masih sangat muda, sterilisai (betina) dan pengebirian (jantan) yang dilakukan pada usia 8-12 minggu lebih tidak mengkhawatirkan dibandingkan pendekatan tradisional dengan melakukan operasi pada usia 4-6 bulan. Pada usia muda,, operasi merupakan cara yang paling mudah sehubungan dengan waktu operasi yang lebih sedikit dan pemulihan yang lebih cepat.

Banyak penelitian yang tidak menunjukkan hubungan antara pengebirian di usia muda dengan penyakit di usia dewasa. Beberapa teori mengatakan bahwa kegemukan dan tersumbatnya saluran kemih dihubungkan dengan pengebirian di usia muda, tetapi hasilnya tidak meyakinkan.
Benar bahwa kucing yang telah dikebiri dan disterilisasi menjadi kurang aktif, jadi penting untuk megawasi berat badan kucing anda saat dia sudah tua untuk menghindari kegemukan, dan beberapa penyakit yang menyertainya.

Wednesday, March 2, 2011

Enterotomy

Enterotomy adalah suatu tindakan penyayatan pada usus baik usus halus maupun usus besar yang mengalami gangguan (penyumbatan) atau karena adanya benda asing (tulang yang keras, kaca, kawat, besi, seng dan rambut) atau kemungkinan adanya gangren pada usus (Yusuf, 1995). Sumbatan pada usus ini sering terjadi pada daerah colon ataupun usus halus sehingga menyebabkan terjadinya pembesaran usus halus (Yulianto, 2000). 
                Intestinum merupakan bagian dari alat pencernaan yang menempati rongga abdomen yang dimulai dari pylorus dan berakhir di rectum, penggantung intestinum adalah mesenterium. Secara umum intestinum dibagi menjadi dua bagaian, yaitu intestinum tenue dan intestinum crasum, intestinum tenue panjangnya rata-rata 4 meter pada anjing yang yang terdiri dari duodenum, jejunum dan ileum. Sedangkan intestinum crasum terdiri dari caecum, colon dan rectum yang panjangnya kira-kira 60 cm (Frandson, 1992). Secara histologis intestinum terdiri dari beberapa lapisan mucosa, sub mucosa dan serosa (Lubis, 1985).
                Pada usus halus terjadi penyerapan yang terjadi karena adanya kontraksi dari otot polos pada dinding usus dan dari mucosa muscularis. Ingesta di dorong dan dicampur dengan cairan pencernaan oleh gerakan reflek usus halus yang akan membuat sirkulasi darah limfe. Gerakan peristaltik yang dipermudah dengan gerakan ritmik dari usus halus akan mendorong ingesta ke arah anus, ketika feces terdorong ke arah rectum timbul reflek untuk defekasi (Yulianto, 2000). Fungsi utama usus halus yaitu untuk penyerapan sari-sari makanan yang diperelukan oleh tubuh dan membantu proses pencernaan. Fungsi usus besar adalah sebagai organ penyerap air, penampung dan pengeluaran bahan-bahan feces (Aiache, 1983).

INDIKASI
Enterotomi adalah suatu tindakan penyayatan pada usus yang bertujuan untuk mengangkat benda asing atau kemungkinan adanya gangren pada usus (Yusuf, 1995). Benda asing yang ditemukan itu sangat bervariasi seperti kulit yang keras, kain, jarum besi, kawat, seng, rambut, tulang yang keras dan lain-lain. Benda asing yang besar akan menyebabkan gejala ileus obstruksi, sedangkan benda tajam menyebabkan perforasi saluran cerna dengan gejala peritonitis. Untuk mendiagnosa adanya benda asing pada saluran pencernaan tidak mudah tetapi dengan pemeriksaan roentgen dapat membantu diagnosa (Ibrahim, 2000).
               
Persiapan Pra Operasi
Pasien
Hewan yang digunakan adalah anjing lokal (canis domesticus), jenis kelamin jantan bernama Haidy dengan umur kira-kira 5 bulan dengan berat badan 7 kg. Sebelum operasi dilaksanakan, pasien dipuasakan selama 12 jam dengan tujuan untuk menghindari dampak pemberian anastesi dan untuk membersihkan saluran pencernaan. Hewan dimandikan dan dicukur bulunya disekitar daerah yang akan dioperasi.

Alat dan Bahan
Peralatan bedah disterilkan dan disediakan obat-obat yang diperlukan. Alat yang digunakan adalah: meja bedah, spuit 2.5 cc, scalpel, arteri klem, needle holder, gunting tumpul dan runcing, pinset anatomis dan serurgis, alis forcep, drapping, pemegang tampon, tampon, kain kasa, sarung tangan dan stetoskop.
Bahan yang digunakan adalah alkohol 70%, iodium tincture 3%, NaCL fisiologis, antibiotik (penicillin oil, procain penicillin G, Penstrep 1%) vitamin B kompleks, obat premedikasi (Atropin sulfat), obat anastesi (ketamin dan Xylazin), benang catgut kromik dan benang nilon.

Premedikasi dan Anastesi
Premedikasi yang digunakan pada operasi ini adalah Atropine Sulfat dengan dosis 0,02 – 0,04 mg/kg berat badan secara intra muskulus. Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya muntah, hipersalivasi dan sebagai sedatif. Setelah sepuluh menit dilanjutkan dengan pemberian anastesi umum, diberikan Ketamin 10 – 40 mg/kg berat badan, Xylazin 1 – 3 mg/kg berat badan yang dikombinasikan dalam satu spuit secra intra muskulus.
Kombinasi obat anastesi dilakukan untuk mendapatkan anastesi yang sempurna, dimana kedua obat ini mempunyai efek kerja yang antagonis atau berlawanan, sehingga efek buruk yang ditimbulkan berkurang.
Ketamin mempunyai sifat analgesik, analgesik dan kataleptik dengan kerja singkat. Sifat analgesiknya sangat kuat untuk sistem somatik, tetapi lemah untuk sistem viseral. Tidak menyebabkan relaksasi otot lurik, bahkan kadang-kadang tonusnya meninggi. Ketamin mimilik kekurangan yaitu sangat lemah sifat analgesik pada visceral karena itu tidak dapat diberikan secara tunggal untuk prosedur operasi (Fossum, 2002). Sedangkan xylazin mempunyai efek sedasi, analgesi,anastesi dan pelemas otot pada dosis tertentu. Xylazin mempunyai efek terhadap sistem sirkulasi, penafasan dan penurunan suhu tubuh. Selain itu dapat menyebabkan bradiaritmia, serta diikuti oleh hipotensi yang berlangsung lama (Artmeier, 1972).
Setelah hewan benar-benar teranastesi baru dilakukan penyayatan pada daerah abdomen dengan posisi dorso recumbency dari mulai kulit sampai menembus lapisan peritonium. Pada saat penyayatan lapisan peritonium hendaknya dibantu dengan jaritangan untuk menghindari tersayat atau tergunting organ visceral. Selama berlangsung stadium anastesi, cardiolog memonitor frekuensi denyut jantung dan pernafasan setiap 5 menit sekali.

Teknik Operasi
Setelah pasien teranastesi, pasien diletakkan di atas meja operasi pada posisi dorsal recumbency dan keempat kaki diikat pada sisi kiri dan kanan meja operasi, kemudian daerah yang akan diincisi didesinfeksi dengan alkohol 70% dan Iodium tincture 3%, pasang dook steril pada daerah abdomen.
Incisi kulit melalui linea median, dari umbilicus ke caudal sepanjang kurang lebih 5-6 cm, kulit dan jaringan subcutan diincisi dengan menggunakan scalpel, preparasi tumpul dilakukan untuk mendapatkan linea alba, kemudian bagian kiri dan kanan linea alba dijepit dengan allis forceps, kemudian dengan ujung gunting atau scalpel dibuat irisan kecil pada linea alba. Irisan diperpanjang dengan menggunakan gunting lurus (sebagai pemandu, jari telunjuk dan jari tengah tangan kiri di letakkan di bawah linea alba agar organ dalam tidak tergunting). Kemudian intestinum dikeluarkan, bagian kiri dan kanan dari intestinum yang akan disayat diikat dengan kain kasa kemudian kain kasa tersebut diklem. Dibuat sayatan pada permukaan intestinum dan benda asing dikeluarkan, usahakan agar usus tetap dalam keadaan basah dengan cara membilas dengan penstrep 1%. Kemudian mucosa dijahit dengan pola simple continous dan serosa dijahit dengan pola lambert dengan menggunakan cat gut 000/0000. untuk memastikan ada tidaknya kebocoran dilakukan uji kebocoran usus. Setelah dipastikan tidak bocor, intestinum dimasukkan kembali ke rongga abdomen, kemudian peritoneum dijahit dengan menggunakan benang nilon simple interrupted, musculus dan fascia dijahit dengan benang cat gut pola simple continous dan kulit dijahit dengan nilon pola simple interrupted (Anonymous, 2004).

Perawatan Pasca Operasi            
Setelah operasi selesai, daerah incise dibersihkan dan diolesi dengan iodium tincture 3%, ke dalam daerah bekas operasi disemprotkan penisilin oil, kemudian pasien diberi procain penisilin G dengan dosis 4000 – 10.000 IU/kg berat badan secara IM dan Vitamin B kompleks secara intra muscular, antibiotic dan supportif diberikan selama tiga hari berturut-turut. Pasien dimasukkan ke dalam kandang yang bersih, kering dan terang. Selama masa perawatan diberikan makanan yang mudah dicerna, luka operasi dijaga kebersihannya, jahitan dibuka setelah luka operasi kering dan pada bekas operasi dioles Iodium tincture 3%.
                                                                                                                         
DAFTAR PUSTAKA
Aiache, M. J. dan A. M. Guyot-Herman. (1993). Bioformasi. Edisi ke-2 (penerjemah Dr. Widji Soeratri). Penerbit Airlangga. University Press. Surabaya.
Anonymous (2004). Penuntun Ilmu Bedah dan Radiology. Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Syiah Kuala. Banda Aceh.
Arbeiter, K. (1972). Result of a years trial of bay-1470 (rompun) in the dog and cat. Vet ed Rev 3/4 : 248-258.
Archibald, J. (1986). Canine Surgery American Veterinary. Publication. Inc. Drawel, Kk. Santa Barbara. California.
Frandson (1982). Anatomi dan Fisiologi Ternak. Edisi ke-4 UGM. Press.
Ibrahim, R. (2000). Pengantar Ilmu Bedah Umum Veteriner. Syiah Kuala University Press. Banda Aceh.
Lubis, D. (1985). Histologi Jaringan. Diktat. Fakultas Kedokteran Hewan. Unversitas Syiah Kuala. Banda Aceh.
Yulianto, H. (2000). Penanganan Coprostasis Pada Kucing dengan Enteretomi. Case Report Koasistensi Ilmu Bedah dan Radiologi. Fakultas Kedokteran Hewan. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.
Yusuf, I. (1995). Ilmu Bedah Khusus Veteriner. Diktat. Fakultas Kedokteran Hewan. Universitas Syiah Kuala. Banda Aceh.

 
Copyright 2010 Info Dunia. All rights reserved.
Themes by Ex Templates Blogger Templates l Home Recordings l Studio Rekaman